Pengaruh Penambahan Genistein Dalam Pengencer Tris Aminomethan Dan Suhu Thawing Terhadap Kualitas Semen Sapi Peranakan Ongole
Main Authors: | Herlanda, Adhe Tya Purnomo Dwi, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi,., MS, IPU., ASEAN Eng |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188961/1/Adhe%20Tya%20Purnomo%20Dwi%20Herlanda.pdf http://repository.ub.ac.id/188961/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan populasi sapi pedaging dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu genetik dengan teknologi IB. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program IB adalah mutu semen beku sapi. Semen beku memiliki kelemahan yakni mengalami penurunan kualitas setelah proses pembekuan. Selama proses pembekuan kematian spermatozoa dapat mencapai 40-50% sehingga diperlukan pengencer yang mampu melindungi spermatozoa dari cold shock dan memiliki daya anti radikal bebas yang tinggi agar mampu mempertahankan kualitas semen. Pengencer Tris Aminomethan mengandung komposisi asam sitrat, laktosa, rafinosa, dan fruktosa, vitamin dan kuning telur yang dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa. Adanya kandungan genistein memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas semen beku sapi Peranakan Ongole. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahann genistein dalam Tris Aminomethan terhadap kualitas post thawing semen sapi Peranakan Ongole pada suhu yang berbeda. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mendapatkan pengencer yang baik dengan penambahan antioksidan genistein dalam pengencer Tris Aminomethan untuk proses pengenceran semen beku Sapi PO. Materi penelitian yang digunakan adalah semen segar dari 2 pejantan Sapi PO dengan kriteria motilitas individu minimal 70%, motilitas massa (2+) dan viabilitas > 70 %. Semen dilakukan pengujian secara makroskopis dan mikroskopis. Pengencer yang digunakan adalah Tris Aminomethan kuning telur dengan penambahan genistein, genistein didapatkan dari Sigma Aldrich. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental dengan rancangan acak lengkap faktorial (RAL) Faktorial dengan 12 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 0 genistein, P1 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 10 μM genistein, P2 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 30 μM genistein, P3 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 50 μM genistein dan masing-masing perlakuan dilakukan proses thawing pada suhu 20°C, 30°C dan 40°C setiap perlakuan. Pengamatan yang dilakukan pada tahap before freezing dan post thawing. Variabel yang diamati adalah motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran spermatozoa dan apabila terjadi perbedaan yang nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan kadar genistein yang berbeda dalam pengencer Tris Aminomethan pada kualitas post thawing memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran (P<0,01) dan perlakuan suhu memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase abnormalitas spermatozoa (P<0,01). Persentase motilitas individu post thawing dari rataan tertinggi hingga terendah yaitu P2 (29,67 %), P3 (24,3 %), P1 (24 %) dan P0 (23%). Persentase viabilitas spermatozoa post thawing dari rataan tertinggi hingga terendah adalah P2 (50,19 %), P3 (44,15 %), P1 (43,82 %) dan P0 (42,97 %). Persentase integritas membran post thawing dari rataan tertinggi hingga terendah yaitu P2 (40,99 %), P1 (34,89 %), P3 (34,65 %) dan P0 (33,34 %). Penambahan genistein yang berbeda pada pengencer Tris Aminomethan pada semen sapi PO tidak memberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap abnormalitas spermatozoa. Suhu thawing memberikan pengaruh yang nyata terhadap abnormalitas spermatozoa (P<0,01). Hasil rataan suhu 20,30 dan 400C yaitu 12,31 %, 11,94 % dan 11,60 %. Suhu thawing terbaik yaitu pada suhu 400C dengan nilai abnormalitas terendah yaitu 11,60%. Berdasarkan hasil penerlitian ini dapat disimpulkan bahwa Penambahan genistein dengan kadar yang berbeda pada pengencer Tris Aminomethan berpengaruh pada kualitas pos thawing spermatozoa sapi Peranakan Ongole (PO) ditinjau dari motilitas individu, viabilitas dan integritas membran. Rataan tertinggi motilitas individu, viabilitas dan Integritas membran terdapat pada 80 % Pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 30μM genistein. Pengaruh suhu thawing hanya berpengaruh pada abnormalitas spermatozoa sapi Po dimana suhu 40°C menjadi suhu yang terbaik yang mendapatkan rataan abnormalitas terendah dari pada suhu 20°C dan 30°C dan tidak ada interaksi antara penambahan genistein dan suhu thawing. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan berupa inseminasi buatan dengan hasil pembekuan semen sapi PO yang menggunakan pengencer Tris Aminomethan kuning telur dengan penambahan 30 μM genistein.