Hubungan Statistik Vital Dan Body Condition Score (BCS) Dengan Bobot Badan Domba Ekor Tipis Pada Peternakan Rakyat Di Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto

Main Authors: Fauzi, Afrizal Ramadhani, Prof. Dr. Ir. Sucik Maylinda,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188959/1/Afrizal%20Ramadhani%20Fauzi.pdf
http://repository.ub.ac.id/188959/
Daftar Isi:
  • Domba Ekor Tipis (DET) merupakan domba asli Indonesia dan dikenal sebagai domba lokal atau domba kampung yang perlu dipertahankan keberadaannya. Statistik Vital merupakan ukuran tubuh yang bermanfaat untuk mengetahui karakteristik seekor ternak, salah satu kegunaan statistik vital adalah untuk mengestimasi bobot badan ternak. Penelitian dilakukan di Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto pada tanggal 27 Oktober 2020 – 31 Oktober 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan statistik vital dan Body Condition Score (BCS) dengan bobot badan Domba Ekor Tipis di Kabupaten Mojokerto. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Domba Ekor Tipis umur 2-5 tahun sebanyak 50 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pengukuran secara langsung di lapang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan cara purposive sampling. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah BCS dan statistik vital yang meliputi lingkar dada, tinggi badan dan panjang badan. Data hasil penelitian ini dianalisa menggunakan analisis korelasi dan regresi linier sederhana. Hasil analisis hubungan antara statistik vital dan BCS dengan bobot badan pada Domba Ekor Tipis menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara bobot badan dengan BCS memiliki vi hubungan yang sangat nyata (P<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 56%. Nilai ini menunjukkan bahwa BCS memberikan pengaruh sebesar 56% terhadap peningkatan bobot badan. Hasil analisis antara bobot badan dengan lingkar dada domba pada Domba Ekor Tipis memperoleh hubungan yang erat (P<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 64%. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkar dada memberikan pengaruh sebesar 64% terhadap peningkatan besarnya bobot badan. Hasil analisis antara bobot badan dengan panjang badan domba pada Domba Ekor Tipis memperoleh hubungan yang erat (P<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 19%. Nilai ini menunjukkan bahwa panjang badan memberikan pengaruh sebesar 19% terhadap peningkatan besarnya bobot badan. Hasil analisis antara bobot badan dengan tinggi badan domba pada Domba Ekor Tipis memperoleh hubungan yang erat (P<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 42%. Nilai ini menunjukkan bahwa tinggi badan memberikan pengaruh sebesar 42% terhadap peningkatan besarnya bobot badan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini peternak dapat mengestimasi bobot badan domba dengan melihat statistik vital dan BCS.