Hubungan antara Pemberian Informasi Obat oleh Apoteker terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan (Penelitian dilakukan pada Pasien BPJS di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soegiri Lamongan)

Main Authors: Intani, Sonia Maskurotin Ratna, apt. Ayuk Lawuningtyas Hariadini, S.Farm., M.Farm, Prof. Dr. apt. Dra. Sri Winarsih, M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188952/1/-%20Sonia%20Maskurotin%20Ratna%20Intani.pdf
http://repository.ub.ac.id/188952/
Daftar Isi:
  • Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan untuk pemberian informasi, rekomendasi obat yang dilakukan oleh apoteker terhadap pasien. Informasi obat yang disampaikan terkait edukasi dan konseling sehingga keberhasilan terapi yang diperoleh pasien dapat tercapai. Informasi obat yang diberikan kepada pasien yaitu nama obat, kekuatan dan kegunaannya, cara penggunaan obat (rute penggunaan, frekuensi, dosis terlewat, penyimpanan), hal yang perlu diperhatikan (efek samping, interaksi obat, dan kontraindikasi). Kepuasan pasien memiliki hubungan erat dengan suatu kinerja atau proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian informasi obat dan kepuasan pasien rawat jalan BPJS di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soegiri Lamongan. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel dengan non-probability sampling method, jenis convenience sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta dibutuhkan sebanyak 98 responden. Instrumen menggunakan dua jenis kuesioner yaitu kuesioner pemberian informasi obat dan kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian informasi obat kategori lengkap sebanyak 37 responden (37,75%), cukup lengkap sebanyak 38 responden (38,77%), dan kurang lengkap sebanyak 23 responden (23,48%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kategori puas sebanyak 23 responden (23,47%), cukup puas sebanyak 75 responden (75,53%) dan kurang puas sebanyak 0 responden. Hasil uji statistik korelasi dengan uji Spearman menunjukkan nilai korelasi adalah 0,392 (p = 0,001), artinya kekuatan hubungan kedua variabel lemah. Dapat disimpulkan bahwa hubungan pemberian informasi obat dengan kepuasan mempunyai hubungan yang signifikan. Memiliki arah positif artinya semakin lengkap pemberian informasi oleh apoteker, maka semakin tinggi nilai kepuasan pasien.