Uji Efektivitas Sistem Penghantaran Polymeric- Lipid Nanoparticle Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Terhadap Kadar Kolesterol Pada Tikus Wistar Jantan Model Diabetes
Main Authors: | Sevanti, Filia Pradiva, apt. Dra. Diana Lyrawati, M.Kes., Ph.D., apt. Oktavia Eka Puspita, M.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188949/1/-%20Filia%20Pradiva%20Sevanti.pdf http://repository.ub.ac.id/188949/ |
Daftar Isi:
- Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) dilaporkan memiliki potensi sebagai antidiabetes. Pada kondisi diabetes mellitus, penderita diabetes mellitus memiliki kecenderungan mengidap hiperkolesterolemia. Kadar gula darah yang berlebihan akan merusak pembuluh darah, karena glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh menjadi energi, maka energi terpaksa dibuat dari sumber lain seperti lemak dan protein. Akibatnya, kolesterol yang terbentuk pada rantai metabolisme lemak dan protein bertambah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas dari formulasi sistem pengantaran nanopartikel polimer lipid ekstrak kayu manis dibandingkan dengan ekstrak kayu manis tanpa formulasi sistem penghantaran terhadap penurunan kadar kolesterol tikus wistar jantan yang diinduksi STZ 40 mg/kgBB dosis berulang. Tikus dikelompokkan menjadi Sembilan kelompok : kelompok normal, K(-) tikus DM dan disertai plasebo nanopartikel polimer lipid, K(+) tikus DM disertai pemberian Sitagliptin 90 mg/kgBB, (EC) ekstrak kayu manis tanpa sistem pengantaran dengan dosis 15 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, 45 mg/kgBB dan sistem pengantaran nanopartikel polimer lipid (NPEC) ekstrak kayu manis dengan dosis 15 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, dan 45 mg/kgBB. Pengukuran kadar kolesterol pada tikus wistar jantan dilakukan menggunakan alat Blood Cholesterol Test Meter, dengan sampel darah diambil dari ujung ekor (vena lateralis) menggunakan blood lancet, pada H1 dan H14. Hasil uji statistik kadar kolesterol menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar semua kelompok perlakuan ekstrak dalam bentuk nanopartikel polimer lipid maupun tidak, jika dibandingkan dengan obat pembanding sitagliptin. Walaupun secara statistik hasil menunjukkan tidak signifikan, berdasarkan penilaian secara deskriptif pada kelompok NPEC 15 mg/kg BB memperlihatkan penurunan kadar kolesterol yang lebih besar jika dibanding dengan kelompok lain dengan nilai Ratarata ± SD -104,4±104.01. Pada studi ini formulasi sistem penghantaran nanopartikel polimer lipid ekstrak kayu manis tidak terbukti berbeda secara bermakna dalam penurunan kadar kolesterol tikus model diabetes jika dibandingkan dengan kelompok lainnya.