Korelasi Antara Good Dairy Farming Practices (Gdfp) Dengan Produksi Susu Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (Pfh) Di Peternakan Rakyat Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Main Authors: Untoro, Antita Diva, Dr. Ir. Tri Eko Susilorini, MP., IPM., ASEA Eng)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188897/1/Antita%20Diva%20Untoro.pdf
http://repository.ub.ac.id/188897/
Daftar Isi:
  • Good Dairy Farming Practices berdasarkan FAO 2011 terbagi di dalam 6 aspek diantaranya, kesehatan ternak, higienis pemerahan, nutrisi, kesejahteraan ternak, lingkungan, dan manajemen sosial ekonomi. Setiap peternak memiliki manajemen atau pengelolaan peternakan berbeda-beda berdasarkan tingkat pengtahuan dan latar belakang peternak itu sendiri. Karakteristik peternak dapat dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, umur peternak, lamanya beternak, serta jumlah kepemilikan ternak sapi perah. Rata-rata tingkat pendidikan peternak yaitu tamat Sekolah Dasar (SD), dan sisanya tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebagian besar peternak, menjadikan beternak sapi perah sebagai pekerjaan utama. Pekerjaan sampingan para peternak menjadi petani bunga potong atau bunga hias, tukang bangunan, dan mencari pasir. Peternak di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu memelihara sapi perah jenis PFH (Peranakan Frisian Holstein). Rata-rata produksi susu yang dihasilkan kurang dari 15 liter dalam sehari dengan BJ tidak lebih dari 1,026. Berat jenis susu menentukan harga susu yang disetorkan peternak per liternya. Pendapatan dari penjualan susu ke koperasi diterima oleh peternak 10 hari sekali, sehingga peternak dapat membeli pakan berupa konsentrat 10 hari sekali. Rata-rata pendapatan bersih peternak dalam 1 bulan sebesar Rp. 1000.000 – Rp. 3.000.000. dengan adanya pengelolaan peternakan yang baik dapat mengurangi terjadinya kontaminasi bakteri terhadap susu yang dihasilkan sehingga dapat menaikkan berat jenis susu serta harga susu yang diterima. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui tingkat penerapan GDFP dan korelasi antara penerapan GDFP terhadap produksi susu di peternakan rakyat Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Maret sampai dengan 10 April 2020. Metode penelitian berupa survey dan wawancara, disertai pembagian angket kuisioner terkait penerapan good dairy farming practices. Peternak yang menjadi responden terbagi dalam 3 skala usaha berdasarkan tingkat kepemilikan ternak laktasi. skala usaha I dengan kepemilikan 1-3 ekor ternak laktasi, skala usaha II dengan tingkat kepemilikan 4-7 ekor ternak laktasi dan skala usaha III dengan kepemilikan lebih dari 8 ekor ternak laktasi. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan analisis korelasi untuk melihat tingkat keeratan korelasi antara penerapan GDFP (kesehatan ternak, higienis pemerahan, nutrisi, kesejahteraan ternak, lingkungan, dan manajemen sosial ekonomi) dengan produksi susu. Perhitungan analisis data korelasi menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase penerapan GDFP berdasarkan FAO 2011 di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, dimana skala usaha I (61,19%), skala usaha II (62,19%), dan skala usaha III (58,55%) dari ketiga skala usaha memiliki kategori penerapan “cukup baik” dari standar GDFP FAO 2011. Berdasarkan hasil uji F, didapatkan H0 diterima H1 ditolak pada skala usaha I dan III. Pada skala usaha II terdapat hubungan yang nyata antara penerapan aspek-aspek GDFP dengan produksi susu.