Evaluasi Dan Analisis Kekerabatan Tujuh Galur Harapan Kacang Bambara (Vigna Subterranea (L.) Verdc.)

Main Authors: Sayekti, Panca Ayu, Prof. Dr. Ir. Kuswanto,, MS.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188890/1/165040200111070%20-%20PANCA%20AYU%20SAYEKTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/188890/
Daftar Isi:
  • Kacang Bambara atau bambara groundnut (Vigna subterranea (L.) Verdc.) adalah tanaman famili Fabaceae yang berasal dari Nigeria, Afrika Tengah dan sudah banyak tersebar di Indonesia. Kandungan gizi yang tinggi dan sifat tanaman yang toleran membuat tanaman Kacang Bambara dapat berperan penting untuk beradaptasi dengan perubahan iklim global. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah produktivitasnya yang rendah. Benih yang digunakan petani merupakan galur lokal yang berasal dari hasil budidaya sebelumnya. Galur yang dievaluasi dalam penelitian ini adalah galur harapan yang berasal dari 30 galur sebelumnya yang telah dievaluasi sifat toleransinya terhadap cekaman kekeringan. Hasil evaluasi tersebut mendapatkan 7 galur harapan yang tahan terhadap cekaman kekeringan. Galur harapan tersebut tersebut perlu dievaluasi keragaman, potensi dan tingkat kekerabatannya untuk mendapatkan galur yang berpotensi menjadi varietas baru. Galur harapan ini dievaluasi dalam kondisi lingkungan yang optimal untuk melihat bagaimana keragaman karakter dan potensinya secara nyata.Penilaian keragaman genetik tanaman perlu dilakukan untuk mengetahui proses pemuliaan yang harus dilakukan. Keragaman bahan genetik yang dievaluasi merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan varietas baru yang memiliki sifat-sifat unggul. Keragaman genetik yang tinggi dapat mempermudah proses seleksi untuk mendapatkan tanaman yang lebih unggul. Ragam genetik yang besar terjadi apabila galur berkerabat jauh, hal tersebut menjadi dasar perlu dilakukannya analisis kekerabatan untuk mengetahui pengelompokan galur dengan ragam genetik yang besar. Kekerabatan tanaman dapat dinilai berdasarkan morfologi tanaman, khususnya berdasarkan karakter kualitatif tanaman. Penelitian dilaksanakan pada lahan yang terletak di Kecamatan Taman, Kota Madiun, pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 mdpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Juli 2020. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, cetok, meteran, tali rafia, tugal, label, ember, semprot, penggaris, timbangan, Pantone Colour Chart, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih Kacang Bambara yang terdiri dari 7 galur, diantaranya adalah CCC 1.6, BBL 1.1, PWBG 6, PWBG 521, TVSU 86, SS 342 dan SS 242. Bahan lain yang digunakan adalah pupuk anorganik yaitu urea, SP36, dan KCl, pestisida berbahan aktif Fipronil 50 g/l, fungisida berbahan aktif mankozeb 80%, jaring buah, kantung plastik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Variabel pengamatan meliputi umur perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur berbunga, umur kematangan, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji, berat hasil biji kering, panjang polong, lebar polong, panjang biji, lebar biji, ketebalan biji, tipe pertumbuhan tanaman, pigmentasi hipokotil, pigmentasi bunga, bentuk daun, warna daun, bentuk polong, warna polong, tekstur polong, bentuk biji dan warna biji. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis klaster berdasarkan nilai kemiripan (similirity) menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method Using Arithmetic Average). Dendrogram digambarkan menggunakan program MVSP ( Multi Variate Statistical Program). Data kuantitatif dianalisis mengunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5%. Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien keragaman genetik dan heritabilitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa keragaman genetik tergolong luas dan terdapat beberapa karakter dengan heritabilitas tinggi. Karakter kuantitatif tanaman dengan keragaman yang luas dan nilai heritabilitas yang tinggi adalah pada karakter umur berbunga, umur kematangan, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji, panjang polong, lebar polong, panjang biji, dan lebar biji. Keragaman yang terjadi pada karakter kualitatif disebabkan oleh karakter tipe pertumbuhan, pigmentasi hipokotil, bentuk daun, rambut batang dan tekstur polong. Hasil penelitian menunjukan, galur TVSU 86 memiliki potensi hasil yang tinggi pada karakter jumlah polong dan jumlah biji, serta umur yang relatif genjah. Namun memiliki tipe pertumbuhan yang dapat mengurangi hasil. Sedangkan pada galur SS 342 dan galur SS 242 memiliki potensi yang tinggi berdasarkan karakter ukuran biji dan berat 100 biji. Kekerabatan antar galur menunjukan galur SS 342 memiliki kekerabatan terjauh dengan semua galur dengan koefisien kemiripan genetik sebesar 0,34. Kekerabatan galur terdekat adalah antara galur PWBG 6 dan PWBG 521 dengan koefisien kemiripan genetik 1.