Livelihood Strategy Pada Rumah Tangga Petani Apel Ladesta Di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang

Main Author: Utami, Intan Widya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188874/1/165040101111131%20-%20Intan%20Widya%20Utami.pdf
http://repository.ub.ac.id/188874/
Daftar Isi:
  • Pertanian berkelanjutan merupakan suatu pola pertanian berwawasan lingkungan yang memelihara daya dukung lingkungan terhadap produksi sepanjang waktu guna membantu kebutuhan manusia untuk mempertahankan kehidupannya. Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh rumah tangga petani dengan menggunakan livelihood strategy. Livelihood strategy adalah cara yang dibangun oleh individu atau kelompok untuk mempertahankan kehidupannya dengan memperhatikan eksistensi infrastruktur sosial, struktur sosial, dan sistem nilai budaya yang berlaku. Rumah tangga petani menerapkan livelihood strategy sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki dan juga tergantung dari kendala yang dihadapi. Apel merupakan salah satu hasil pertanian utama di Desa Gubugklakah, oleh karena itu mayoritas masyarakat memiliki pekerjaan utama sebagai petani apel. Kondisi pertanian apel di Desa Gubugklakah mengalami berbagai permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas tanaman apel. Hal tersebut ditambah dengan rendahnya harga apel pada saat panen sehingga petani menjadi rugi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan livelihood asset, livelihood strategy, dan kaitan wawasan lingkungan dengan livelihood strategy rumah tangga petani apel Ladesta di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Pendekatan yang dilakukan dalam penentuan sampel adalah pendekatan non probability sampling dengan sampel berjumlah 60 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan livelihood assets rumah tangga petani apel Ladesta yang paling tinggi yaitu Social Assets dengan presentase sebesar 23%. Sedangkan untuk pemilihan livelihood strategy yang digunakan oleh rumah tangga petani apel yaitu rekayasa sumber nafkah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian dan diversifikasi nafkah dengan presentase masing-masing 40%. Kaitan wawasan lingkungan dengan livelihood strategy ini adalah pemanfaatan social assets yang digunakan rumah tangga petani seperti menjadi anggota Kelompok Tani Bumi Asri 2 dan Ladesta dengan berbagi pengalaman serta informasi baru terkait pertanian mengubah perilaku petani dalam perilaku pertaniannya sehingga mamilih strategi rekayasa sumber nafkah intensifikasi dan ekstensifikasi sebagai livelihood strategy rumah tangganya.