Analisis Nilai Tambah Keripik Singkong Umkm Wijaya Singosari Malang
Main Author: | Widiyakto, Mochammad Bagas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188863/1/155040107111035%20-%20MOCHAMMAD%20BAGAS%20WIDIYAKTO.pdf http://repository.ub.ac.id/188863/ |
Daftar Isi:
- Agroindustri merupakan sebuah upaya dalam peningkatan nilai tambah bagi produk komoditas pertanian. (Karfinah, 2018). Pengembangan agroindustri dinilai dapat memiliki dampak positif terhadap penciptaan nilai tambah, devisa negara maupun peluang adanya industri baru sektor pertanian sehingga menciptakan struktur ekonomi yang tangguh (Awantara, 2014). Berdasarkan data yang dihimpun oleh International Center for Tropical Agriculture, Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbesar di dunia setelah Nigeria dan Thailand sehingga potensi singkong maupun umbi-umbian sebagai bahan pangan masih sangat terbuka lebar (Disperindag Jatim, 2020). Tujuan pengolahan ubi kayu berguna untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan memanfaatkan ubi kayu dalam memperoleh nilai jual yang tinggi di pasaran (Valentina, 2009); (Henakin & Taena, 2018). Salah satu olahan ubi kayu yang terkenal dan familiar adalah keripik singkong. Keripik singkong sebagai produk diversifikasi singkong juga mengalami permasalahan yakni proses produksi yang masih bersifat sederhana dan tradisional, kapasitas produksi yang masih mikro serta pemasaran yang belum masif menyebabkan belum terpenuhinya keseluruhan terkait penciptaan nilai tambah agroindustri. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu mengetahui besarnya nilai tambah yang diaplikasikan pada produk keripik singkong. Penelitian dilakukan pada UMKM Wijaya Singosari, yang berlokasi di Jalan Wijaya Barat RT3/RW3 Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada bulan Juni 2021. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM Wijaya. Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data yang memiliki keterkaitan dengan nilai tambah dan biaya-biaya pada produksi keripik singkong yang diproduksi oleh UMKM Wijaya pada tahun 2021. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis nilai tambah dengan metode Hayami dan analisis biaya, penerimaan dan keuntungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan analisis biaya, penerimaan dan keuntungan maka didapatkan nilai biaya produksi keripik singkong sebesar Rp1.894.298,00 dengan penerimaan sebesar Rp3.485.000,00 dan keuntungan usaha keripik singkongsebesar Rp1.590.702,00. Jika ditinjau dari analisis nilai tambah maka agroindustri keripik singkong UMKM Wijaya Singosari, Malang memperoleh nilai tambah setiap pengolahan 1 kilogram singkong menjadi keripik singkong yaitu Rp8.500,00 dengan rasio nilai tambah sebesar 44,13 persen yang termasuk dalam kriteria tinggi. Tingkat keuntungan yang diperoleh agroindustri keripik singkong UMKM Wijaya Singosari, Malang sebesar Rp3.104,17 atau setara dengan 82,76 persen. Rata-rata skala usaha per proses produksi sebesar 103 kilogram keripik singkong yang membutuhkan 205 kilogram bahan baku utama singkong. Selanjutnya, dari segi balas jasa faktor produksi yang diperoleh perusahaan berasal dari sumbangan input lain sebesar 37,48 persen, pendapatan tenaga kerja sebesar 10,78 persen. dan keuntungan usaha sebesar 51,74 persen. ii Adapun saran dalam penelitian ini ialah perlu memangkas biaya yang tidak perlu atau boros seperti biaya penggunaan kayu bakar yang bisa disubstitusikan dengan biaya bahan bakar lain seperti penggunaan bahan bakar elpiji. Selain itu, apabila ingin meningkatkan faktor konversi nilai tambah maka perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah satu hari produksi, melakukan pemasaran yang masif secara online dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook maupun WhatsApp dan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak agar dapat menjangkau pasar produk keripik singkong yang lebih luas dan merambah pasar diluar MalangRaya dan sekitarnya.