Penambahan Bioaktivator Limbah Tomat Terhadap Rasio C/N, Kandungan N, P Dan K Pada Pupuk Organik Kotoran Kambing Dan Limbah Sawi

Main Authors: Prawira, Azhar Yudha, Dr.Ir. Ita Wahju Nursita, ., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188841/1/Azhar%20Yudha%20Prawira.pdf
http://repository.ub.ac.id/188841/
Daftar Isi:
  • Limbah feses kambing yang tidak dimanfaatkan di Kabupaten Bogor menyebabkan pecemaran yang dirasakan oleh masyarakat sekitarnya serta menimbulkan dampak lingkungan seperti bau yang tidak sedap. Pengolahan kotoran ternak perlu dilakukan agar tidak terbuang sia-sia sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual dan mengurangi pencemaran lingkungan. Pengolahan kotoran ternak dapat dilakukan dengan cara menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk organik. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kandungan unsur haranya seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan tanaman dan kesuburan tanah serta unsur hara mikro diantaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, dan tembaga. Kotoran kambing digunakan sebagai bahan organik pada pembuatan pupuk karena kandungan unsur haranya relatif tinggi dimana kotoran kambing bercampur dengan air seni (urine) yang juga mengandung unsur hara. Disisi lain pasar tradisional juga menghasilkan limbah sayuran yang membusuk akibat tidak terjual dan tidak disimpan dengan baik. Semakin lama keadaan tersebut dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Dari permasalahan tersebut limbah peternakan kambing dan limbah sayuran yang banyak mengandung unsur N, P dan K dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat dan tidak menimbulkan perncemaran. Dalam penelitian kali ini limbah sayuran yang digunakan sebagai pembuatan pupuk organik adalah limbah sawi sebagai additive dan limbah tomat sebagai activator pengganti EM4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi limbah tomat terhadap kandungan N, P, K dan rasio C/N pada kompos kombinasi kotoran kambing dan limbah sawi pada hari ke- 30. Materi penelitian yang digunakan adalah adalah pencampuran dari kotoran kambing, limbah sawi dan limbah tomat yang diperoleh dari Peternak di daerah Ciampea, sampah orgaik dan limbah tomat diperoleh dari pasar Induk Cikema Bogor. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilanjutkan dengan Uji Jarak berganda Duncan, apabila terdapat pengaruh yang nyata antar perlakuan. Percobaan dilakukan dengan jumlah bahan berbeda di tiap variasi . dengan menggunakan tiga kali ulangan Pengomposan dilakukan secara aerob menggunakan kotak yang terbuat dari kayu dengan 5 perlakuan yaitu P0 (Kotoran kambing 600 g + sampah sayuran 400 g), P1 (Kotoran kambing 600 g + sampah sayuran 400 g + limbah tomat 5 %), P2 (Kotoran kambing 600 g + sampah sayuran 400 g + limbah tomat 10 % ), P3 (Kotoran kambing 600 g + sampah sayuran 400 g + limbah tomat 20 %), P4 (Kotoran kambing 600 g + sampah sayuran 400 g + limbah tomat 30%). Masing-masing perlakuan dicobakan sebanyak 3 ulangan. Variabel yang diamati meliputi Kandungan C/N, N, P dan K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio C/N dan kandungan P pada penambahan bioaktivator limbah tomat pada kotoran kambing dan limbah sawi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rasio C/N dan kandungan P pada pupuk. Penambahan limbah sawi dan activator tomat memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan K pada pupuk berbahan dasar kotoran kambing.