Performa Produksi Kelinci Hycole Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah Berdasarkan Bobot Potong, Bobot Karkas Dan Persentase Karkas

Main Authors: Santoso, Cindy Diah, Dr. Ir. Sri Minarti, MP., IPM., ASEAN Eng.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188815/1/Cindy%20Diah%20Santoso.pdf
http://repository.ub.ac.id/188815/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan di dua tempat yang memiliki perbedaan ketinggian tempat. Penelitian pada dataran tinggi dilaksanakan di Azhar Farm milik Bapak Masyhuri Azhar yang berlokasi di Ds. Sumbergondo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 65335 dengan ketinggian ±1500 mdpl dan penelitian pada dataran rendah dilaksanakan di Anugrah Farm milik Bapak Dwi Hariyono yang berlokasi di Jalan Merpati No.123 RT.02/RW.04 Ds. Pule Utara, Pule, Kec. Kandat, Kediri, Jawa Timur 64173 yang memiliki ketinggian ±67 mdpl. Penelitian berlangsung selama 1,5 (satu setengah) bulan pada 9 Desember 2020 – 21 Januari 2021. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perbandingan performa produksi kelinci Hycole pada dua tempat yang memiliki ketinggian tempat berbeda. Materi penelitian menggunakan kelinci jantan jenis Hycole periode lepas sapih yang berumur 2 (dua) bulan viii sebanyak 30 ekor. Kelinci dibagi menjadi 2 berdasarkan perlakuan tempat yang digunakan, pada setiap tempat perlakuan diujikan kelinci sejumlah 15 ekor. Kelinci Hycole dipelihara dalam kandang baterai yang berjumlah 15 buah pada setiap perlakuan tempat dengan ukuran panjang x lebar x tinggi sebesar 25 cm x 50 cm x 50 cm yang terbuat dari kawat. Setiap kandang berisi satu ekor kelinci yang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum berupa pipa yang terhubung ke nipple. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang. Perlakuan dilakukan dengan membandingkan dataran tinggi dan dataran rendah. Rataan suhu dan kelembaban kandang pagi hari pada dataran tinggi yaitu 23°C dan 83%, siang hari sebesar 25°C dan 73% serta sore hari sebesar 22°C dan 88% sedangkan suhu dan kelembaban kandang pagi hari pada dataran rendah yaitu 27°C dan 78%, siang hari sebesar 30°C dan 69% serta sore hari sebesar 26°C dan 88%. Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas. Setiap perlakuan kelinci mendapatkan jenis dan jumlah pakan yang sama. Data dianalisa menggunakan pengujian t student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian tempat memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas (P<0,05). Rataan bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas berdasarkan perlakuan yaitu pada dataran tinggi (P1) 1.977 ± 142,86 gram, 1.014 ± 84,9 gram, dan 51,25 ± 0,56 %. Pada dataran rendah (P2) 1.825 ± 84,51 gram, 916,867 ± 59,10 gram, dan 50,20 ± 0,94 %. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa produksi yang lebih unggul ditunjukkan oleh pemeliharaan di dataran tinggi. Suhu dan kelembaban yang relatif sama dengan zona nyaman kelinci pada dataran tinggi dapat meningkatkan produktivitas kelinci Hycole.