Pengaruh Waktu Pemberian Musik Terhadap Indeks Produksi, Bobot, Dan Persentase Organ Viseral (Hepar, Cor, Dan Gizzard) Broiler
Main Authors: | Larasati, Citra Kusuma, Dr. Ir. Muharlien, MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188802/1/Citra%20Kusuma%20Larasati.pdf http://repository.ub.ac.id/188802/ |
Daftar Isi:
- Permintaan terhadap daging broiler sebagai sumber protein hewani di Indonesia terus meningkat pada setiap tahunnya. BPS (2019) menyatakan telah terjadi peningkatan produksi broiler sebesar 2.393.325,41 ekor dalam satu dekade terakhir. Alasan broiler menjadi primadona adalah karena masa pemeliharaan relatif singkat selama 32 – 35 hari dan harga yang murah jika dibandingkan kaming maupun sapi. Selain dikonsumsi dagingnya, masyarakat juga gemar mengkonsumsi organ viseral broiler atau yang biasa dikenal sebagai jeroan. Organ viseral yang berada pada ukuran standar normal mengindikasikan broiler dalam keadaan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian musik terhadap indeks produksi, bobot, dan persentase organ viseral broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada 8 Desember 2020 – 12 Januari 2021. Materi penelitian menggunakan Day Old Chick (DOC) broiler yang berasal dari PT. Charoen Pokphand berjumlah 96 ekor dengan bobot rata-rata 40,44 ± 1,5 g/ekor dan koefisien keragaman 3,84%. Pemutaran musik yang diberikan adalah tanpa musik, musik di pagi hari, dan musik di pagi dan sore hari. Variabel yang diamati berupa indeks produksi, bobot, dan persentase organ viseral broiler yang dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Jika hasil menunjukkan pengaruh yang nyata akan dilakukan uji lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil dari penelitian menunjukkan waktu pemberian musik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot dan persentase hepar, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap indeks produksi, berat dan persentase cor dan gizzard. Rataan indeks produksi dimulai dari tertinggi adalah P2 (421,607±35,045), P1 (IP 405,025±20,493) dan P0 (IP 390,143±54,009). Perhitungan analisa ragam menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0,05) terhadap bobot dan persentase hepar broiler. Rataan persentase hepar dari yang terendah adalah P0 1,89±0,12a, P1 2,19±0,12b, dan P2 2,39±0,17c. Sedangkan pada cor, hasil analisa ragam menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) pada cor. Persentase berat cor pada penelitian ini adalah P0: 0,42±0,02, P1: 0,44±0,06, dan P2: 0,48±0,01. Begitu pula pada gizzard penelitian ini tidak terjadi peningkatan (P>0,05) persentase gizzard yang pada P0: 39,75±3,30, P1: 41,25±3,59, dan P2: 41,50±2,65. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemutaran musik selama 4 jam di pagi hari dan 4 jam di sore hari dapat meningkatkan indeks produksi sebesar 390,143 - 421,607% yang berada pada nilai sangat baik dan istimewa, juga memberikan pengaruh positif terhadap bobot dan persentase hepar, cor, dan gizzard sesuai dengan standar. Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan untuk dapat mengetahui pengaruh waktu pemberian musik yang tepat dalam meningkatkan indeks produksi, bobot, dan persentase organ viseral (hepar, cor, dan gizzard) broiler selama masa pemeliharaan.