Usahatani Padi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus Di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar

Main Author: Paramitha, Putri Debbie
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188779/1/145040101111147%20-%20PUTRI%20DEBBIE%20PARAMITHA.pdf
http://repository.ub.ac.id/188779/
Daftar Isi:
  • Sektor pertanian merupakan penyumbang tenaga kerja dengan jumlah terbanyak di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Jawa Timur menggantungkan hidupnya untuk memperoleh pendapatan dari sektor pertanian. Pada sektor pertanian, pemerintah memiliki prioritas utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan dimana padi menjadi tumpuan bagi ketahanan pangan nasional. Mengingat mayoritas masyarakat di Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan utamanya, pemerintah perlu meningkatkan produksi tanaman pangan khusunya padi. Desa Jugo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang dimana mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani dengan komoditas pangan utama yang ditanam adalah padi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar petani di Desa Jugo menggantungkan pendapatan rumah tangganya dari usahatani padi dengan didukung oleh tambahan pendapatan dari sektor lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pendapatan usahatani padi dan tingkat pendapatan rumah tangga petani, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga, serta menganalisis kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan rumah tangga sehingga diharapkan akan diperoleh masukan dalam upaya peningkatan pendapatan rumah tangga petani padi yang akan datang. Metode analisis tingkat pendapatan usahatani padi dan tingkat pendapatan rumah tangga petani menggunakan analisis uji beda rata-rata (t-test) dengan membandingkan dengan pendapatan usahatani padi dan pendapatan rumah tangga petani pada beberapa penelitian terdahulu. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga menggunakan analisis regresi linear berganda dengan faktor-faktor antara lain usia kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, pendapatan usahatani padi, dan pendapatan lain diluar usahatani padi. Analisis kontribusi pendapatan usahatani terhadap pendapatan rumah tangga menggunakan analisis persentase pendapatan terhadap total pendapatan rumah tangga petani. Hasil penelitian antara lain rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian tergolong tinggi dibandingkan dengan tingkat pendapatan usahatani padi pada penelitian terdahulu. Hal ini terbukti dari tingkat rata-rata pendapatan usahatani padinya, rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian sebesar Rp 29.559.488,10 sedangkan pada penelitian terdahulu tingkat pendapatan usahatani padi sebesar Rp 16.294.761. Adanya perbedaan pendapatan usahatani padi yang diterima dikarenakan perbedaan jumlah produksi padi dan harga jual yang berlaku. Rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga petani pada penelitian terdahulu. Rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian sebesar Rp iv 5.146.520,99/bulan sedangkan tingkat pendapatan rumah tangga petani pada penelitian terdahulu sebesar Rp 3.024.561,43/bulan. Adanya perbedaan tingkat pendapatan rumah tangga antar penelitian dikarenakan adanya perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan. Usia kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, pendapatan usahatani padi, dan pendapatan lain diluar usahatani padi berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan usahatani padi berkontribusi sebesar 65% terhadap total pendapatan rumah tangga petani padi di daerah penelitian, sementara itu pendapatan lain diluar usahatani padi menyumbang sebesar 35% diantaranya sipil sebesar 9%, wirausaha sebesar 9%, karyawan/buruh sebesar 6%, usahatani non-padi sebesar 5%, ternak sebesar 4%, dan lain-lain sebesar 2%.