Korelasi Kualitas Semen Dengan Ph Semen Sapi Friesian Holstein (Fh) Di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang
Main Authors: | Diah Nur Aini, Diah Nur, Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, ., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188771/1/Diah%20Nur%20Aini.pdf http://repository.ub.ac.id/188771/ |
Daftar Isi:
- Sapi Friesian Holstein merupakan bangsa sapi perah dengan produksi susu tertinggi. Namun, produksi susu sapi perah FH di Indonesia relatif rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan dan interaksi antara keduanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi susu sapi FH di Indonesia dengan perbaikan mutu genetik melalui Inseminasi Buatan (IB). Teknologi Inseminasi Buatan merupakan aplikasi bioteknologi reproduksi yang meliputi teknologi koleksi semen segar, processing dan menempatkan spermatozoa pada alat reproduksi betina untuk melakukan fertilisasi terhadap oosit (Hendrawan dkk., 2020). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB salah satunya adalah kualitas semen segar. pH merupakan salah satu indikator penting dalam uji kualitas semen karena mempengaruhi status kehidupan spermatozoa. Penurunan pH semen dipengaruhi oleh proses metabolisme anaerobik yang menyebabkan penimbunan asam laktat (Aisah dkk., 2017). Semakin tinggi motilitas individu dan konsentrasi spermatozoa, akan semakin tinggi asam laktat yang dihasilkan sehingga pH akan cenderung lebih asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar pH semen dengan kualitas semen sapi FH di BBIB Singosari, Malang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu kajian ilmiah serta referensi bagi akademisi tentang korelasi kadar pH semen dengan kualitas semen sapi FH. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari penampungan semen di BBIB Singosari sebanyak 13 ekor pejantan sapi FH umur 2-9 tahun yang ditampung dalam kurun waktu 5 bulan. Metode penelitian berupa studi kasus dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari catatan produksi semen segar. Data yang diperoleh berupa kualitas makroskopis meliputi volume, warna, pH, dan konsistensi serta kualitas mikroskopis yang meliputi motilitas massa, motilitas individu dan konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan rataan karakteristik semen segar sapi FH yang meliputi volume semen sebesar 7,71±2,69 ml, pH semen 6,45±0,17 dan warna putih susu dengan konsistensi sedang. Kemudian juga diperoleh gerakan massa 2+ dengan motilitas individu spermatozoa 77,76±8,86% dan konsentrasi sebesar 1031,87±360,72 juta/ml. Nilai koefisien korelasi motilitas individu spermatozoa dengan pH semen sebesar -0,106 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,0112. Nilai koefisien korelasi (r) antara konsentrasi spermatozoa sapi FH sebesar -0,191 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,0366. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa korelasi antara motilitas individu dan konsentrasi spermatozoa dengan pH semen tergolongan sangat rendah dengan arah hubungan yang negatif.