Strategi Pengembangan Ekowisata Kebun Kopi dengan Pendekatan Community Based Torism (CBT) (Studi Kasus pada Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang)

Main Author: Marpaung, Aprinita S.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188770/1/145040101111126%20-%20APRINITA%20S.%20MARPAUNG.pdf
http://repository.ub.ac.id/188770/
Daftar Isi:
  • Pembangunan kepariwisataan di suatu daerah merupakan suatu kebijaksanaan dalam menggerakkan kegiatan ekonomi daerah, sekaligus dapat menciptakan peluang lapangan dan kesempatan kerja. Salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan dalam suatu pembangunan adalah dengan adanya pengembangan sektor pariwisata. Salah satu pengembangan wisata yang sedang diupayakan saat ini yaitu berada di Kabupaten Malang tepatnya berada di Desa Amadanom Kecamatan Dampit. Jenis sektor pariwisata tersebut bergerak dalam lingkup ekowisata beredukasi kopi, maka dari itu tempat wisata tersebut dinamai dengan Ekowisata Kebun Kopi. Terdapatnya kendala yang dihadapi dalam pengembangan, ekowisata perlu merumuskan suatu strategi yang tepat agar pengembangan dapat berlanjut. Strategi tersebut disusun dengan berdasarkan tujuan dari adanya ekowisata dan kondisi ekowisata dengan melakukan pendekatan Community Based Tourism dalam menganalisis strategi dengan harapan strategi tersebut dapat dijalankan oleh pihak yang berperan dalam pengembangan ekowisata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan mix method (campuran kualitatif dan kuantitatif). Metode penentuan responden yaitu menggunakan Snowball Sampling dengan menggunakan key informan, dimana responden tersebut yang bertindak sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dan juga faktor-faktor penentu keberhasilan pengembangan ekowisata kebun kopi, analisis Skala Likert untuk persepsi masyarakat dan analisis SWOT yang meliputi analisis matriks IFE dan EFE, analisis matriks IE, analisis matriks SWOT, dan analisis QSPM untuk merumuskan strategi pengembangan ekowisata kebun kopi serta menganalisis hubungan strategi dengan keberhasilan pengembangan ekowisata kebun kopi. Hasil penelitian antara lain dari deskripsi pihak-pihak terlibat menunjukkan dalam pengelolaan ekowisata kebun kopi melibatkan yaitu (a) Kelompok Tani Harapan dengan keterlibatan dalam perencanaan sebesar 66,66%, dalam pengorganisasian sebesar 100%, dalam pergerakan sebesar 50%, dan pengawasan sebesar 25% ; (b) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan keterlibatan dalam pergerakan 16,66% dan pengawasan sebesar 25% ; (c) Masyarakat dengan keterlibatan dalam pergerakan sebesar 16,66% dan pengawasan sebesar 25%; serta (d) Pemerintah dengan keterlibatan dalam perencanaan sebesar 33,33%, pergerakan 16,66% dan dalam pengawasan sebesar 25%. Hasil dari deskripsi faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pengelolaan ekowisata kebun kopi yaitu objek wisata yang memiliki vi lokasi yang strategis dan alami, sarana dan prasarana yang cukup memadai saat ini, promosi yang harus dilakukan dengan terstruktur, dan sumberdaya manusia (SDM) yang harus dibina dan diberdayakan. Hasil dari identifikasi persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata kebun kopi yaitu : (a) persepsi masyarakat terhadap keberadaan ekowisata kebun kopi dalam sikap yang sangat baik dibuktikan persentase tertinggi sebesar 56,67%; (b) persepsi masyarakat terhadap pengelolaan dan pengembangan ekowisata kebun kopi memiliki sikap yang baik dibuktikan dengan persentase tertinggi yaitu 53,33%; (c) persepsi masyarakat terhadap sarana dan prasarana ekowisata kebun kopi saat ini sudah baik dibuktikan dengan hasil persentase sebesar 53,33%; (d) persepsi masyarakat terhadap aksebilitas ekowisata kebun kopi sudah baik dibuktikan dengan persentase sebesar 50% masyarakat menyatakan aksebilitas ekowisata saat ini sudah baik dengan akses yang mudah menuju lokasi ekowisata dan lokasi yang strategis; dan (e) persepsi masyarakat terhadap keterlibatan masyarakat dalam pengembangan ekowisata kebun kopi sangat diperlukan dibuktikan dengan persentase sikap masyarakat sebesar 40% masyarakat memiliki pendapat sangat positif tentang keterlibatan masyarakat dengan ekowisata dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak serta dapat membantu perekonomian wilayah pedesaan dilokasi ekowisata. Total skor yang diperoleh pada matriks IFE dan EFE yaitu 3,09. Berdasarkan total skor IFE dan EFE maka matriks IE menunjukkan ekowisata kebun kopi berada pada sel I yaitu posisi strategi tumbuh dan membangun. Terdapat tiga strategi alternatif yang dapat digunakan pada posisi tersebut adalah penetrasi pasar, pengembangan produk dan integrasi horizontal yang dianalisis menggunakan matriks QSPM dan yang menjadi prioritas untuk dilakukan yaitu pengembangan produk yaitu mengembangkan objek wisata dengan melestarikan kondisi alam yang masih alami dengan hasil nilai TAS (Total Attractiveness Score) diperoleh sebesar 6,45. Strategi yang diperoleh berdasarkan analisis matriks SWOT yaitu (a) merawat dan meningkatkan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan bantuan dari pemerintah; (b) Mengembangkan objek wisata dengan melestarikan kondisi alam yang masih alami; dan (c) Meningkatkan peranan masyarakat dalam pengembangan ekowisata. Hubungan strategi dengan keberhasilan pengembangan ekowisata dicirikan dari peningkatan pengunjung yang akan mempengaruhi pendapatan ekowisata. Saran bagi pengelola ekowisata kebun kopi perlu melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan teknologi yang sudah berkembang saat ini agar dapat meningkatkan aktifitas pengunjung. Peningkatan pengetahuan serta kemampuan sumberdaya manusia terkait kesadaran wisata dan mengetahui keuntungan dan maanfaat keberadaan suatu wisata perlu dilakukan pembentukan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) guna mendukung pengembangan ekowisata kebun kopi sehingga permasalahan rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap kepariwisataan segera teratasi.