Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Ceremai (Phyllantus Acidus L.Skeels) Sebagai Feed Additive Dalam Pakan Terhadap Karakteristik Usus Ayam Pedaging

Main Authors: Erfina, Elga Dwi, Dr.Ir. Edhy Sudjarwo,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188744/1/Elga%20Dwi%20Erfina.pdf
http://repository.ub.ac.id/188744/
Daftar Isi:
  • Ayam pedaging merupakan salah satu ternak unggas yang berkembang di Indonesia yang dibudidayakan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan protein hewani dan memenuhi permintaan masyarakat. Ayam pedaging mempunyai keunggulan pertumbuhan yang relatif cepat, harga relatif terjangkau, serta rasa daging dan aroma yang khas, dengan bobot panen 1,2-1,9 kg/ekor dan FCR yang tinggi. Penambahan feed additive ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) dalam pakan ternak sebagai fitobiotik yang merupakan salah satu alternatif pengganti Antibiotic Growth Promotor. Tanaman ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) merupakan salah satu jenis tanaman herbal di Indonesia yang mengandung senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan dan antibakteri. Penambahan ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) dalam pakan diharapkan dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen pada usus halus sehingga penyerapan nutrisi pakan dapat maksimal dan memberikan pengaruh postitif terhadap karakteristik usus ayam pedaging. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik Bapak Samsul yang berlokasi di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2020 sampai 22 Oktober 2020. Pembuatan Ekstrak Kayu Manis dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya,Malang. Pembuatan preparat dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang. Pembacaan preparat karakteristik usus meliputi tinggi vili, luas permukaan vili dan kedalaman kripta dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) sebagai feed additive dalam pakan terhadap karakteristik usus ayam pedaging yang terdiri dari tinggi vili, luas permukaan vili dan kedalaman kripta usus ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi pada akademisi dan peternak ayam pedaging tentang ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) yang dapat digunakan sebagai feed additive guna meningkatkan produktivitas ternak. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu 150 ekor Day Old Chick (DOC) ayam pedaging strain Lohmann MB 202, unsexed yang diperoleh dari PT.Japfa Comfeed Indonesia,Tbk dengan tingkat koefisisen keragaman kurang dari 10%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat eksperimental dengan percobaan langsung dan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan dimana setiap ulangan terdiri 6 ekor ayam pedaging sehingga jumlah keseluruhan ayam yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 150 ekor. Adapun perlakuan yang diberikan kepada ayam pedaging adalah sebagai berikut P0(pakan basal tanpa ekstrak daun ceremai);P1(pakan basal+antibiotic zinc bacitracin 0,01%);P2(pakan basal+ekstrak daun ceremai 1%);P3(pakan basal+ekstrak daun ceremai 1,5%); dan P4(pakan basal+ekstrak daun ceremai 2%). Variabel yang diamati tinggi vili, luas permukaan vili dan kedalaman kripta. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) sebagai feed additive dalam pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap tinggi vili pada usus ayam pedaging. Hasil rataan tinggi vili dari yang tertinggi hingga terendah adalah 749,81 ± 949,96 μm (P4), 612,34 ± 833,19 μm (P2), 584,60 ± 801,04 μm (P1), 530,75 ± 740,88 μm (P3), dan 385,67 ± 585,82 μm (P0). Sementara pada variabel luas permukaan vili dan kedalaman kripta memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). Hasil rataan luas permukaan vili dari yang tertinggi hingga terendah adalah 1.933,17 ± 808,28 μm2(P4), 1.640,22 ± 364,09 μm2(P3),1.509,95 ± 407,77 μm2(P2), 1.879,97 ± 764,89 μm2(P1), dan 1.227,21 ± 736,17 μm2(P0). Hasil rataan kedalaman kripta dari yang tertinggi hingga terendah adalah 143,45 ± 31,39 μm (P1), 141,52 ± 36,60 μm (P3), 138,09 ± 61,27 μm (P4), 121,32 ± 31,06 μm (P0), dan 112,09 ± 30,57 μm (P2). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) dalam pakan ayam pedaging tidak dapat meningkatkan luas permukaan dan kedalaman kripta, namun dapat meningkatkan tinggi vili. Penambahan level perlakuan 1 % hingga 2% ekstrak daun ceremai pada pakan ayam pedaging memberikan hasil terbaik terhadap tinggi vili usus ayam pedaging. Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penambahan ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.Skeels) sebagai feed additive pada pakan ayam pedaging untuk mengetahui zat aktif yang terkandung didalamnya dan perlu dilakukan penambahan pengamatan dalam setiap ulangan.