Keberhasilan Kebuntingan Dan Proporsi Jenis Kelamin Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Sexing Pada Dosis Yang Berbeda Pada Sapi Persilangan Limousin

Main Authors: Hidayah, Eva Nur, Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati,, MS., IPU., ASEAN.Eng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188729/1/Eva%20Nur%20Hidayah.pdf
http://repository.ub.ac.id/188729/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yang dimulai pada bulan Juli 2018-Maret 2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan kebuntingan dan proporsi jenis kelamin hasil IB menggunakan semen sexing dengan dosis yang berbeda (single dan double) pada sapi Persilangan Limousin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi betina Persilangan Limousin sebanyak 117 ekor dengan kriteria Body Condition Score (BCS) 3-6, dengan umur lebih dari 1,5 tahun yang didentifikasi berdasarkan pergantian gigi seri permanen (PI) dan memiliki kondisi yang sehat. Semen yang digunakan untuk penelitian ini adalah semen beku yang diproduksi oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental, dengan menyeleksi ternak betina yang sesuai kriteria. Data yang didapatkan di analisa secara deskriptif. Kemudian ternak yang berahi dan dideposisikan pada posisi 4+, masing-masing perlakuan sebanyak 39 ekor diinseminasi semen dengan 3 perlakuan yaitu non sexing single dosis, perlakuan ke dua semen sexing single dosis, sedangkan perlakuan ketiga semen sexing double dosis hasil sexing metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll (SGDP). Hasil penelitian menunjukkan semen sexing memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dibandingkan semen non sexing. Dilihat dari nilai NRR, S/C, CR dan Proporsi Jenis Kelamin yang lahir. Pada penelitian ini semen sexing double dosis (P2) lebih tinggi dengan nilai Non Return Rate (NRR21) yaitu sebesar 92,31 %, (NRR42) sebesar 87,18%. Service per Conception (S/C) 1,1 Conception Rate (CR) 92.31%, dan proporsi jenis kelamin jantan lahir diperoleh 20 ekor ± 55,56%. Kemudian IB semen Non Sexing memiliki nilai (NRR21) sebesar 76,92 %, (NRR42) sebesar 71,79%, Service per Conception (S/C) 1,2. Conception Rate (CR) 76,92% dan proporsi jenis kelamin jantan yang lahir diperoleh 18 ekor ± 56,25%. Kedua perlakuan tersebut memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan P1 (sexing single dosis) yang memiliki nilai (NRR21) sebesar 56,41%, (NRR42) sebesar 41,03%. Service per Conception (S/C) 1,4. Conception Rate (CR) 56,41%, dan proporsi jenis kelamin jantan diperoleh 12 ekor ± 50,00%. Parameter ketepatan jenis kelamin pedet yang lahir dibandingkan dengan proporsi spermatozoa pada semen adalah semakin kecil selisih maka tingkat keakuratan akan semakin tinggi. Kelahiran pedet berjenis kelamin jantan pada dengan menggunakan semen beku sexing spermatozoa – Y dengan metode SGDP memiliki tingkat ketepatan jenis kelamin yang tinggi, mengacu pada proporsi spermatozoa - Y sebesar 42% dapat menghasilkan pedet dengan jenis kelamin jantan dengan persentase kelahiran sebesar 55,56%