Pemetaan Batimetri Guna Referensi Alur Pelayaran Menggunakan Singlebeam Echosounder di Pelabuhan Legon Bajak, Kecamatan Kemujan, Kabupaten Jepara

Main Authors: Alfatih, Muhammad Luthfi, Dr. H. Rudianto,, MA, Dhira Kurniawan Saputra,, S.Kel., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188727/1/Muhammad%20Luthfi%20Alfatih.pdf
http://repository.ub.ac.id/188727/
Daftar Isi:
  • Pelabuhan Legon Bajak secara geografis terletak pada -5.7875615° lintang selatan dan 110.4760161° bujur timur. Pelabuhan Legon Bajak merupakan sebuah Pelabuhan Kelas III yang secara administratif terletak di Desa Kemujan, kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Perairan sekitar area Pelabuhan Legon Bajak cenderung bersifat statis karena terletak di bagian timur Pulau Karimunjawa. Status pada Pelabuhan Legon Bajak masih dalam tahap pengembangan pelabuhan yang berdiri diatas tanah hasil reklamasi yang sudah dilakukan dengan pendukung dari pembangunan breakwater, dermaga dan pengerukan pada kolom perairan dermaga. Pembangunan dan pengembangan pada Pelabuhan Legon Bajak ini diharapkan dapat mendukung dalam peningkatan kegiatan niaga memajukan dan menunjang perekonomian di Kepulauan Karimunjawa. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil kedalaman untuk penentuan jalur masuk pelabuhan guna referensi alur pelayaran yang aman dalam membantu upaya optimalisasi pengembangan Pelabuhan Legon Bajak. Penelitian dilakukan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang didapatkan berupa data kedalaman dan data pengamatan pasang surut. Pengambilan data kedalaman dilakukan menggunakan alat pemeruman berupa Singlebeam Echosounder GPS Map 585 C dan data pengamatan pasang surut menggunakan tide staff dengan panjang 3 meter. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah prediksi pasang surut Bulan Februari 2021 dari BIG. Perairan Pelabuhan Legon Bajak memiliki tipe pasang surut bersifat harian tunggal (diurnal tide) dengan keadaan dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Kedalaman terkoreksi pada saat LWS (Low Water Spring) pada perairan Pelabuhan Legon Bajak yaitu pada area dermaga kedalaman terdangkal sebesar 0,76 meter dan yang terdalam sebesar 21,48 meter. Perairan yang terletak di bagian utara pelabuhan cenderung didominasi oleh perairan dangkal dimana terdapat ekosistem terumbu karang yang menjulang dari garis pantai hingga jarak ±150 m dengan rata-rata kedalaman 4,8 m, sedangkan di wilayah bagian tenggara dermaga perairan cenderung aman untuk dilaui kapal denga rata- rata kedalaman 7,4 m.. Dengan hasil perhitungan draft kapal untuk kedalaman perairan yang disarankan pada saat keadaan muka air terendah adalah sebesar 1,5 meter. Terdapat beberapa titik pada area dermaga dan alur pendekatan yang memiliki nilai kedalaman tidak sesuai atau kurang dari 1,5 meter. Nilai sarat aman yang didapatkan dijadikan referensi yang berupa peta untuk alur pelayaran yang aman menuju dermaga dengan menghindari area dangkal dan mengikuti area dengan kedalaman yang disarankan.