Pengaruh Letak Sarang dan Jumlah Telur di setiap Sarang terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) di Bajulmati Sea Turtle Conservation Kabupaten Malang

Main Authors: Roffaida, Mellya, Dr. Eng. Abu Bakar Sambah., S.Pi. MT, M. Arif Rahman,, S.Pi., M.App.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188717/1/Mellya%20Roffaida.pdf
http://repository.ub.ac.id/188717/
Daftar Isi:
  • Penyu merupakan salah satu satwa yang dilindungi karena populasinya terancam. Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) adalah salah satu dari tujuh spesies penyu laut yang masih bertahan di seluruh dunia sampai saat ini. Penyu lekang dinyatakan dalam (IUCN) sebagai kategori vulnerable, yakni penyu tersebut dalam keadaan terancam punah dan harus dilindungi. Hal ini dikarenakan perburuan yang dilakukan oleh manusia secara terus-menerus terhadap penyu lekang dan rendahnya keberhasilan telur penyu untuk menetas. Kendala penetasan di sarang alami adalah letak sarang yang berada pada area pasang tertinggi air laut, sehingga merendam sarang alami yang berdampak rendahnya daya keberhasilan penetasan, Jumlah telur dalam sarang juga mempengaruhi keberhasilan penetasan. Maka dari itu perlu diupayakan pemindahan telur dari sarang alami ke sarang semi alami untuk meningkatkan angka penetasan. Letak sarang dan jumlah telur pada sarang semi alami yang tepat dapat mempengaruhi keberhasilan penetasan sehingga menghasilkan penetasan telur penyu lekang yang baik pula, sebagai upaya pelestarian populasi penyu di Bajulmati Sea Turtle Conservation, Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh letak sarang terhadap keberhasilan penetasan telur penyu lekang, mengetahui pengaruh jumlah telur penyu lekang di setiap sarang terhadap keberhasilan penetasan telur penyu lekang dan mengetahui persentase keberhasilan penetasan telur penyu lekang pada sarang semi alami. Adapun metode yang digunakan yakni metode Principal Component Analysis, dimana output PCA akan menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan penetasan telur penyu. Hasil dari penelitian ini adalah Variabel sarang memiliki nilai factor loading tertinggi sebesar -0.503 yang berada pada PC1, sehingga variabel sarang memiliki korelasi yang kuat pada komponen utama kesatu dibanding komponen utama kedua, tanda negatif pada nilai factor loading variabel sarang mengartikan bahwa semakin sarang dengan presentasi penyinaran tinggi maka keberhasilan penetasan telur penyu akan semakin rendah. Variabel jumlah telur memiliki nilai factor loading tertinggi sebesar 0.624 yang berada pada PC2, sehingga variabel jumlah telur per sarang memiliki korelasi yang kuat pada komponen utama kedua dibanding dengan komponen utama kesatu, tanda positif pada nilai factor loading variabel jumlah telur per sarang mengartikan bahwa semakin tinggi nilai jumlah telur per sarang maka keberhasilan penetasan telur akan semakin berhasil, begitu juga sebaliknya. Jumlah telur 50 butir per sarang lebih baik dibanding dengan jumlah 30 dan 40 butir per sarang. Jumlah telur per sarang yang terbaik berada pada tempat presentasi penyinaran rendah dengan jumlah 50 butir per sarang. Penetasan telur penyu pada sarang semi alami yang ternaungi, tingkat keberhasilan penetasannya lebih tinggi dibandingkan dengan sarang yang diletakkan pada sarang semi alami yang presentasi penyinaran rendah.