Studi Perbedaan Kedalaman Sarang Semi Alami Terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Di Bajulmati Sea Turtle Conservation Kabupaten Malang

Main Authors: Puspitasari, Meidiantika, Ir. Sukandar,, MP, Arief Setyanto,, S.Pi, M.App.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188712/1/Meidiantika%20Puspitasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/188712/
Daftar Isi:
  • Karena populasinya yang terancam punah, penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi. Reptil laut ini dapat bermigrasi ke kedalaman Samudera Hindia, Samudera Pasifik dan Asia Tenggara. Penyu lekang merupakah salah satu penyu yang sering dijumpai di Pantai Bajulmati BSTC Malang. Keberadaan penyu ini tidak luput dari berbagai ancaman yang berujung pada pengurangan populasi dan kepunahan. Upaya preventif untuk meminimalisir penurunan jumlah penyu di Indonesia sangat penting dilakukan agar proses regenerasi penyu dapat berjalan normal. Salah satu cara yang dilakukan BSTC adalah menjaga kondisi alam pantai peneluran penyu dengan mengembangkan usaha penangkaran telur penetasan sarang semi alami. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2021 bertempat di Bajulmati Sea Turtle Conservation Kabupaten Malang. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui persentase daya tetas telur penyu, mengetahui hubungan kedalaman dengan daya tetas telur penyu dan mengetahui kondisi parameter pada setiap kedalaman sarang yang berbeda. Metode penelitan menggunakan metide eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan 3 sarang semi alami yang memiliki kedalaman berbeda yaitu 15 cm, 35 cm dan 45 cm. Dan analisa yang digunakan yaitu analisa anova, BNT dan regresi linier sederhana. Persentase keberhasilan penetasan telur penyu dari 3 percobaan pada 3 sarang yang berbeda, sarang dengan kedalaman 45 cm merupakan sarang yang memiliki persentase keberhasilan penetasan yang paling tinggi yaitu 90% dibandingkan kedalaman lain sehingga kedalaman 45 cm merupakan kedalaman yang optimum dalam penetasan. Kedalaman sarang yang berbeda memiliki pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan penetasan telur penyu lekang yang berdasarkan dari nilai sig. 0,001 yang berarti nilai signifikasi lebih kecil dari pada nilai alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedalaman sarang 15 cm, 35 cm dan 45 cm memiliki pengaruh terhadap daya tetas telur penyu. Hubungan kedalaman terhadap daya tetas telur penyu lekang setalah dilakukan uji regresi linier sederhana bahwa sarang dengan kedalaman 15 cm, 35 cm dan 45 cm memiliki pengaruh terhadap laju penetasan telur penyu. Dibuktikan dari nilai koefisien deteminasi 0.91 atau 91% yang berarti bahwa hubungan kedalaman mempengaruhi jumlah penetasan telur penyu, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Parameter lingkungan rata – rata di BSTC Malang yaitu suhu berkisar antara 31°C - 33°C, pH memiliki rata – rata sebesar 6,4 – 7, kelembaban memiliki rata- rata 76% – 78%