Dampak Mekanisme Tradisi Sedekah Laut Masa Pandemi Covid-19 Pada Kepercayaan Masyarakat Pesisir Pantai Kertojayan Desa Kertojayan Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo
Main Authors: | Zulfa, Husnun, Wahyu Handayani,, S.Pi, MBA, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188681/1/Husnun%20Zulfa.pdf http://repository.ub.ac.id/188681/ |
Daftar Isi:
- Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki banyak kekayaan budaya yang sangat beraneka ragam. Salah satu kekayaan budaya bangsa adalah budaya spiritual yang berasal dari kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Salah satunya yang ada di daerah Kabupaten Purworejo yang terdapat sebuah tradisi yaitu Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kertojayan ini. Tradisi Sedekah Laut adalah salah satu tradisi yang sudah turun temurun hingga sekarang yang menjadi bagian dari tradisi budaya lokal suatu masyarakat setempat yang ada diwilayah tersebut dengan menghadirkan berbagai macam bentuk ragam kearifan lokalnya yang dilaksanakan setiap setahun sekali yaitu pada bulan Syuro sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Tujuan melakukan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang sejarah Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kertojayan. Mendeskripsikan prosesi pelaksanaan Tradisi Sedekah Laut sebelum adanya pandemi Covid-19 dan dimasa pandemi Covid-19 di Pantai Kertojayan. Mendeskripsikan dan menganalisis persepsi masyarakat pesisir tentang kepercayaan terhadap dampak perubahan mekanisme Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kertojayan pada masa pandemi Covid-19. Mendeskripsikan dan menganalisis dampak mekanisme Tradisi Sedekah Laut dari wabah pandemi Covid-19 pada kepercayaan masyarakat pesisir di Pantai Kertojayan. Tradisi merupakan tradisi adalah kepercayaan yang sudah diwariskan secara turun temurun dan diterima oleh suatu masyarakat yang di dalamnya ada berbagai ritual. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup serius pada tatanan kesehatan, perekonomian dan sodial budaya. Seperti halnya Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kertojayan yang akhirnya menimbulkan persepsi masyarakat dan dampak yang ditimbulkan seperti halnya mempengaruhi adanya perbedaan mekanisme Tradisi sedekah Laut sehingga mengharuskan adanya pergantian mekanisme menjadi sangat sederhana dan menjalankan kebijakan pemerintah. Penelitian tentang dampak mekanisme Tradisi Sedekah Laut masa pandemi covid-19 pada kepercayaan masyarakat pesisir Pantai Kertojayan Desa Kertojayan Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sasaran wawancara dengan narasumber dalam penelitian ini adalah kepala desa, ketua kelompok nelayan, sesepuh desa, nelayan dan tokoh agama. Teknik pengambilan narasumber yang digunakan adalah purposive sample dan teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.. Adapun metode analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil wawancara dan pengamatan yang sudah terkumpul dengan dengan model interaksi Miles Dan Huberman. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Tradisi Sedekah Laut dilakukan berawal Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada tahun 2003 Desa Kertojayan mendapat bantuan berupa uang untuk dibelikan kapal dan peralatan melaut. Terjadi perubahan sosial budaya masyarakat dari faktor eksternal berupa pengaruh kebudayaan masyarakat lain (kebudayaan masyarakat dari Cilacap) pada tahun 2010. Tahun 2011 Tradisi Sedekah Laut pertama kali dilaksanakan di Pantai Kertojayan. Masyarakat pesisir Pantai Kertojayan terus melestarikan dan melaksanakan Tradisi sedekah Laut sampai sekarang yang dilaksanakan setahun sekali yaitu pada bulan Syuro. Tujuan dan manfaat yang didapatkan dari pelaksanakan Tradisi Sedekah Laut sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan dan keselamatan nelayan di Pantai Kertojayan yang telah diberikan rezeki yang melimpah berupa hasil tangkapan dan dilindungi selama melaut mencari ikan. Pelaksanaan Tradisi Sedekah Laut sebelum pandemi Covid-19 ini diawali dengan persiapan pada H-10 hari sebelum masuk bulan Syuro. Pada prosesi Tradisi Sedekah Laut dilakukan Rangkaian awal (pra Larung Sesaji). Selanjutnya rangkaian inti (acara larungan sesaji ke tengah laut) dan diakhiri dengan acara hiburan. Pada Tradisi sedekah Laut di Pantai Kertojayan terjadi perubahan sosial budaya di masa pandemi Covid-19 merupakan yang bersumber dari luar (eksternal) masyarakat di Pantai Kertojayan dari lingkungan alam fisik yang disebabkan adanya pandemi Corona Virus Disease 2019. Dimana pelaksanaan Tradisi sedekah Laut dilakukan dengan mekanisme yang berbeda yaitu hanya doa bersama dan acara selametan. Selain itu, dimasa pandemi Covid-19 Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kertojayan juga mengalami perubahan bentuk sosial budaya yaitu perubahan cepat (Revolusi). Persepsi masyarakat baik nelayan, tokoh agama, sesepuh desa, kepala desa, dan ketua kelompok nelayan tentang dampak mekanisme terhadap kepercayaan pada Tradisi Sedekah Laut pada masa pandemi Covid-19 ini yang terdiri beberapa aspek nilai-nilai kepercayaaan seperti aspek ideologis, aspek rituals, aspek pengalaman, aspek intelektual dan aspek konsekuensi atau akibat beranggapan walaupun dengan pelaksanaan mekanisme yang berbeda pada Tradisi Sedekah Laut, masyarakat tetap menjunjung nilai kepercayaan yang ada dan sudah melekat pada diri masing-masing serta tetap menunjung nilai kesakralan tradisi tersebut. Selain itu juga tidak memunculkan kontra di masyarakat pesisir Pantai Kertojayan justru tidak mengurangi motivasi untuk tetap melestarikan guna bisa dikenal generasi selanjutnya. Selanjutnya dampak mekanisme yang ditimbulkan adanya pandemi Covid-19 terhadap kepercayaan pada pelaksanaan Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kertojayan secara garis besar menerima adanya perbedaan mekanisme tersebut baik nelayan, kepala desa, ketua nelayan, sesepuh desa dan tokoh agama serta selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada bisa membuat semakin tinggi rasa toleransi untuk Tradisi Sedekah Laut ini. Peneliti mengajukan beberapa saran yang ditujukan kepada pemerintah, lembaga akademisi dan masyarakat. Dimana saran kepada pemerintah yaitu adanya pengawasan dalam proses belajar budaya tradisi khususnya Tradisi Sedekah Laut dan mengembangkan informasi melalui media sosial agar tradisi tersebut dapat diketahui masyarakat luas. Bagi lembaga akademis dapat dijadikan sebagai saran informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang kearifan lokal atau budaya masyarakat. Akademisi diharapkan bisa melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pelaksanaan sebelum masa pandemi dan dimasa pandemi Covid-19. Bagi masyarakat diberikan peneliti untuk masyarakat harus bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam upaya melestarikan budaya daerah tidak hanya dengan mengingat dan melihat, alangkah baiknya turut serta dalam pelaksanaan perayaannya demi menjaga dan melestarikan budaya yang ada