Analisis Kelimpahan Mikroplastik pada Insang, Saluran Pencernaan, dan Daging Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus) yang Didaratkan di PPN Brondong Lamongan dan PPP Mayangan Probolinggo
Main Authors: | Wardana, Danu Setia, Defri Yona,, S.Pi., M.Sc.Stud., DSc, Ledhyane Ika Harlyan,, S.Pi, M.Sc., PhD |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188666/1/Danu%20Setia%20Wardana.pdf http://repository.ub.ac.id/188666/ |
Daftar Isi:
- Mikroplastik merupakan plastik dengan ukuran kurang dari 5 mm. Beberapa penelitian telah menemukan mikroplastik pada insang, saluran pencernaan, dan daging ikan. Keberadaan mikroplastik pada tubuh ikan ekonomis dapat memberi risiko pada kesehatan manusia. Salah satu ikan bernilai ekonomis penting adalah ikan kurisi. Di Jawa Timur, produksi ikan kurisi yang tinggi berada pada Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. Namun, lokasi ini merupakan daerah yang rentan tercemar mikroplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan menghitung kelimpahan mikroplastik yang terdapat pada insang, saluran pencernaan, dan daging ikan kurisi yang didaratkan di PPN Brondong dan PPP Mayangan; membandingkan kelimpahan mikroplastik pada organ ikan kurisi dari PPN Brondong dan PPP Mayangan; dan menganalisis hubungan kelimpahan mikroplastik antar organ ikan kurisi. Sampel ikan kurisi didapatkan dari tangkapan nelayan sebanyak 10 ekor dari masing-masing pelabuhan. Pengumpulan sampel dilakukan pada 23 Agustus 2020 untuk sampel dari Pelabuhan Brondong dan 4 September untuk Pelabuhan Mayangan. Bagian insang, saluran pencernaan, dan daging ikan dipisahkan untuk dilakukan proses penghancuran bahan organik menggunakan larutan Fe(II) 0.05 M dan H2O2 30%. Sampel disaring pada kertas saring Whatman Grade 41. Hasil saringan diidentifikasi dengan mikroskop untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroplastik. Identifikasi visual jenis mikroplastik dikategorikan menjadi fiber, fragmen, dan film. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-whitney untuk mengetahui perbedaan kelimpahan mikroplastik antar pelabuhan dan uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan kelimpahan antar organ. Total 71 partikel mikroplastik ditemukan dari seluruh sampel. Mikroplastik jenis fiber, fragmen, dan film ditemukan pada ikan kurisi dari Pelabuhan Brondong, sedangkan ikan kurisi dari Pelabuhan Mayangan hanya ditemukan fiber. Total kelimpahan mikroplastik yang ditemukan dari kedua pelabuhan berkisar antara 0,18-4,82 partikel/gram. Variasi jenis mikroplastik diduga dipengaruhi oleh tingkah laku ikan dan bentuk mikroplastik itu sendiri. Insang dan saluran pencernaan ikan kurisi dari Pelabuhan Brondong signifikan lebih tinggi dibandingkan Kurisi dari Mayangan, tetapi dibagian dagingnya ditemukan lebih rendah (p < 0,05). Diduga dipengaruhi oleh kelimpahan mikroplastik di lingkungan perairan sekitar dan faktor internal seperti umur ikan. Tidak terdapat hubungan antara kelimpahan mikroplastik pada insang dan saluran pencernaan ikan kurisi. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan pula antara saluran pencernaan dan daging ikan kurisi (p > 0,05). Hal ini diduga disebabkan oleh perbedaan fungsi dari masing-masing organ yang mempengaruhi masuk dan keluarnya mikroplastik dari tubuh ikan.