Performans Kambing Pernakan Etawah (Pe) Jantan Dengan Pemberian Limbah Biji Kurma (Phoenix Dactylifera L.) Pada Level Yang Berbeda

Main Authors: Ar Rahman, Fatih Jundi, Dr. Ir. Kuswati,, MS., IPM.,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188665/1/Fatih%20Jundi%20Ar%20Rahman.pdf
http://repository.ub.ac.id/188665/
Daftar Isi:
  • Proses penggemukan kambing PE jantan memerlukan pakan dengan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ternak dengan jumlah ketersediaan yang berkelanjutan untuk kedepannya. Pakan konsentrat menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan penggemukan ternak ruminansia. Penggunaan tepung biji kurma sebagai bahan pakan alternatif menjadi salah satu bahan pakan baru di Indonesia yang diharapkan dapat menghemat biaya dalam formulasi ransum dan meningkatkan Income Over Feed Cost (IOFC). Sejauh ini, pemanfaatan limbah biji kurma hanya digunakan peternak dari daerah asalnya sebagai bahan pakan ternak. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2021 sampai 26 Mei 2021. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performans kambing Peranakan Etawa jantan yang diberi pakan konsentrat dengan subsitusi limbah biji kurma pada level yang berbeda terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan, dan IOFC. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini ialah kambing PE jantan berjumlah 20 ekor dengan umur rata-rata PI2 serta memiliki bobot badan awal dengan rentang 23,4- 34,8 kg dengan rata-rata 28,9±2,65 kg. Susunan ransum terdiri dari rumput gajah dan konsentrat dengan kandungan tepung biji kurma, bekatul, bungkil kopra, bungkil kedelai, pollard, mineral serta tambahan tetes. Kandungan biji kurma pada masingmasing konsentrat perlakuan sebagai berikut P0= tanpa biji kurma; P1=7,5% tepung biji kurma; P2=15% tepung biji kurma; P3=22,5% tepung biji kurma. Setiap konsentrat perlakuan diformulasi dengan iso protein. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu tahap pendahuluan atau adaptasi yang berlangsung selama kurang lebih 30 hari dan tahap koleksi data berlangsung selama 60 hari. Variabel yang diamati meliputi konsumsi BK pakan, Average Daily Gain (ADG), konversi pakan, dan IOFC. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis peragam (ANCOVA) dengan BB awal sebagai peragam dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ekor kambing, lalu dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level penggunaan tepung biji kurma yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan harian, konversi pakan dan IOFC. Konsumsi BK berbeda sangat nyata (P<0,01). Konsumsi tertinggi pada perlakuan P3 dengan rataan konsumsi BK harian sebanyak 837,1±51,7 g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan harian tertinggi terdapat pada P3 dengan ADG 99,1±31,7 g/hari dengan konversi pakan terendah yaitu 8,44±2,40 serta dengan nilai IOFC tertinggi yaitu Rp4667 per hari. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah semakin tinggi level pemberian tepung biji kurma maka akan meningkatkan konsumsi pakan, PBB, IOFC serta menurunkan nilai konversi pakan. Performans terbaik Kambing PE didapati pada perlakuan P3 dengan tepung biji kurma dalam konsentrat sebanyak 22,5%.