Identifikasi Produksi Semen Sapi Aceh Pada Umur 6, 7, 8, 9 Dan 10 Tahun Di Balai Inseminasi Buatan Lembang

Main Authors: Azzahra, Fatimah, Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188662/1/Fatimah%20Azzahra.pdf
http://repository.ub.ac.id/188662/
Daftar Isi:
  • Upaya menjaga kelestarian plasma nutfah sapi Aceh agar tidak terjadi penurunan populasi dapat dilakukan dengan cara peningkatan kualitas genetik melalui aspek reproduksi yaitu dengan pemilihan pejantan unggul. Penggunaan pejantan unggul dalam IB dapat digunakan secara maksimal dengan pengoptimalan semen yang dihasilkan oleh pejantan, maka perlu dilakukan identifikasi dan evaluasi semen. Kualitas semen dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah umur pejantan. Umur erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi pada ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi produksi semen segar sapi Aceh pada umur 6,7,8,9, dan 10 tahun di Balai Inseminasi Buatan Lembang. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi suatu kajian ilmiah serta referensi mengenai identifikasi produksi semen segar sapi Aceh pada umur 6,7,8,9, dan 10 tahun sehingga dapat diketahui umur produksi semen dengan kualitas terbaik Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dari data penampungan semen 3 ekor sapi Aceh berumur 6, 7, 8, 9 dan 10 tahun yang ditampung semennya dengan menggunakan vagina buatan dalam kurun waktu 2016-2019 di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Jawa Barat pada tanggal 28 Oktober sampai 10 November 2019. Pengujian semen secara makroskopis dan mikroskopis dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium BIB Lembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder dari catatan produksi semen dan kualitas semen segar sapi Aceh. Variabel yang diamati yaitu volume semen, warna semen, pH semen, konsistensi semen, motilitas massa, motilitas individu, konsentrasi spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan nilai rata-rata, standar deviasi, dan koefisien keragaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat pebedaan kualitas semen segar sapi Aceh pada umur yang berbeda. Volume semen umur 6,7,8,9 dan 10 tahun sebesar 4.94 ± 2.37; 6.19 ± 1.75; 4.63 ± 1.65; 4.77 ± 1.08 dan 3.58 ± 1.08. Koefisien keragaman volume semen segar umur 6,7,8 dan 9 berkisar 22.64% – 47.97% termasuk keragaman tinggi KK > 15% pada kondisi heterogen, umur 10 tahun sebesar 7.95% termasuk keragaman sedang KK 6%- 14 % pada kondisi homogen. Warna semen umur 6, 8, 9, dan 10 tahun didominasi warna putih susu sebesar 54%, 63%, 61% dan 67%, sedangkan umur 7 tahun didominasi warna krem sebesar 61%. pH semen umur 6,7,8,9 dan 10 tahun sebesar 6.58 ± 0.16; 6.67 ± 0.15; 6.63 ± 0.13; 6.70 ± 0.10 dan 6.70 ± 0.13. Koefisien keragaman pH berkisar 1.49% – 2.43% termasuk keragaman rendah KK <5% pada kondisi homogen. Konsistensi semen umur 6, 7, 8, dan 10 tahun didominasi oleh konsistensi sedang sebesar 82%, 59%, 58% dan 60%, sedangkan umur 9 tahun didominasi oleh konsistensi encer sebesar 73%. Motilitas massa semen umur 6, 7, 8, 9 dan 10 tahun dengan penilaian +2 masing – masing presentase sebesar 87%, 91%, 83%, 90% dan 79%. Motilitas individu spermatozoa umur 6,7,8,9 dan 10 tahun sebesar 68 ± 9; 68 ± 11; 67 ±10; 67 ±10, dan 66 ± 9. Koefisien keragaman motilitas individu spermatozoa semen segar umur 6 dan 10 tahun berkisar 13% dan 14% termasuk keragaman sedang KK 6%- 14 % pada kondisi homogen, umur 7,8 dan 9 berada berkisar 15% – 16% termasuk keragaman tinggi KK > 15% pada kondisi heterogen. Konsentrasi spermatozoa umur 6,7,8,9, dan 10 tahun sebesar 1147.25 ± 270.09; 1014.41 ± 297.75; 1027.20 ± 307.82; 873.43 ± 274.46 dan 1064 ± 248.07. Koefisien keragaman motilitas individu spermatozoa semen segar pada umur 6,7,8,9 dan 10 tahun berkisar 23.31% - 31.42% termasuk keragaman tinggi KK >15% pada kondisi heterogen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur pejantan mempengaruhi kualitas dan kuantitas semen sapi Aceh di BIB Lembang. Kualitas semen pada sapi umur 6,7, dan 8 tahun memiliki semen yang lebih optimal dibandingkan sapi umur 9 dan 10 tahun. Hal tersebut ditinjau berdasarkan volume semen, motilitas individu spermatozoa dan konsentrasi spermatozoa terbaik. Disarankan penampungan semen maksimal umur 8 tahun untuk memperoleh kualitas semen sapi Aceh yang optimal. Sapi umur 9 dan 10 tahun memiliki kualitas semen rendah dapat segara dilakukan afkir atau kegiatan lelang yang diselenggarakan oleh BIB Lembang.