Efektivitas Terapi Kombinasi Kunyit dan Madu Terhadap Kesembuhan Luka Insisi pada Kolon Berdasarkan Ekspresi TNF-α dan Gambaran Histopatologis

Main Authors: Grethania, Archangela, drh. M. Arfan Lesmana, M.Sc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188658/1/ARCHANGELA%20GRETHANIA.pdf
http://repository.ub.ac.id/188658/
Daftar Isi:
  • Kolotomi yaitu prosedur bedah berupa penyayatan pada bagian usus mulai dari serosa sampai ke bagian lumen mukosa yang mengakibatkan perdarahan dan kerusakan jaringan. Kunyit dikenal sebagai tanaman yang memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi dan madu merupakan salah satu produk dari lebah terkenal akan efek antibakteri dan antioksidan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi infeksi pada perlukaan dan meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kombinasi kunyit madu terhadap kesembuhan luka insisi pada kolon dilihat dari ekspresi TNF-α dan gambaran histopatologis. Hewan coba yang digunakan berupa tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley berumur 3 bulan dengan berat badan 400 gram sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol (K) yaitu tikus dengan perlakuan kolotomi tanpa pemberian terapi, P1 dengan pemberian terapi larutan omeprazole dengan dosis 20 mg/kg BB, P2 yang diberi terapi kunyit dosis 500 mg/kg BB, P3 yang diberi terapi madu dan P4 yang mana diberi terapi kombinasi kunyit dan madu dilakukan satu kali sehari selama 10 hari secara per oral. Pengambilan organ kolon menggunakan metode dekapitasi kemudian nekropsi sebagai sampel pengamatan ekspresi TNF-α dengan teknik imunohistokimia dan pembuatan preparat histopatologis menggunakan pewarnaan Hematoxilin-Eosin (HE). Analisis data jumlah sel fibroblas menggunakan uji One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjutan Tukey HSD dan ekspresi TNF-α menggunakan uji Kruskal Wallis dimana memiliki tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terapi kombinasi kunyit dan madu mampu meningkatkan proliferasi fibroblas secara signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0.05) namun tidak menurunkan ekspresi TNF-α secara signifikan (p>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terapi kombinasi kunyit dan madu memiliki potensi untuk membantu proses penyembuhan luka namun memiliki efek yang sama dibanding dengan hanya penggunaan kunyit atau madu.