Pengaruh Teat Dipping Sebelum Dan Sesudah Pemerahan Terhadap Produksi Susu Sapi Perah Pfh Dan Kualitas Mikrobiologis Susu Menggunakan Uji Reduktase

Main Authors: Mustika, Fernanda Dwi Kristiyan, Dr.Ir Tri Eko Susilorini,, MP., IPM., Asean Eng)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188653/1/Fernanda%20Dwi%20Kristiyan%20Mustika.pdf
http://repository.ub.ac.id/188653/
Daftar Isi:
  • Teat dipping merupakan suatu kegiatan pencelupan puting sapi perah ke dalam larutan antiseptik yang bertujuan untuk melapisi dan melindungi puting dan ambing sapi dari kontaminasi bakteri dan mikroorganisme merugikan supaya tidak menimbulkan penyakit pada sapi salah satunya adalah penyakit mastitis. Mastitis yaitu suatu penyakit yang menyebabkan ambing dan puting sapi perah meradang yang disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme dan mudah menular pada ternak sapi yang sehat. Sapi perah yang terkena penyakit ini produksi serta kualitas susunya akan menurun, selain itu terjangkitnya sapi oleh penyakit akan menambah biaya perawatan dan biaya pengobatan. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan sanitasi dan higienitas kandang, hewan ternak serta peternaknya. Salah satu upaya untuk mencegah terjangkitnya sapi oleh penyakit berupa mastitis adalah dengan melakukan pencelupan puting atau dapat disebut dengan teat dipping menggunakan larutan antiseptik dapat berupa iodine dengan konsentrasi 1%, bisa diaplikasikan pada saat sebelum pemerahn, sesudah pemerahan ataupun keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan teat dipping menggunakan larutan iodine dengan konsentrasi 1% terhadap peningkatan produksi susu sapi dan kualitas mikrobiologis susu, dan untuk mengetahui perlakuan yang paling efektif untuk pemberian teat dipping pada sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 Maret sampai 14 April 2021 yang berlokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi PFH laktasi, susu sapi perah yang dijadikan sampel, dan larutan iodine dengan konsentrasi 1%. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan dianalisis menggunakan metode Analysis of Covariance (ANCOVA), apabila didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata maka dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan metode Analysis of Variance (ANOVA) berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata maka analisis dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan atau UJBD. Sapi PFH diberikan empat perlakuan, yaitu P0 : tanpa perlakuan, P1 : pemberian teat dipping sebelum proses pemeraan, P2 : pemberian teat dipping setelah proses pemerahan dan P3 : pemberian teat dipping sebelum dan setelah proses pemerahan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ekor sapi perah PFH laktasi yang dikelompokan berdasarkan produksi susu awal, tiga kelompok sapi terdiri dari sapi dengan produksi susu awal sebanyak < 7 liter, sapi dengan produksi susu awal sebanyak 7-8 liter dan sapi dengan produksi susu awal sebanyak > 8 liter. Variabel yang diamati adalah perbaikan produksi susu sapi per hari dan per minggu selama enam minggu pada pagi dan sore hari, serta kualitas mikrobiologis susu menggunakan uji reduktase setiap minggu pada pemerahan pagi hari. Hasil perhitungan analisis statistik menunjukan bahwa pengaruh produksi susu awal dan pemberian pelakuan teat dipping menggunakan larutan iodine 1% memberikan pengaruh atau perbedaan yang nyata (P<0,01) terhadap perbaikan produksi susu sapi perah PFH berdasarkan pencatatan produksi harian dan mingguan pada pemerahan pagi dan sore hari. Rataan produksi susu sapi setelah diberikan perlakuan pada P0; P1; P2; P3 yaitu 15,4 liter ± 2,17; 15,1 liter ± 1,08; 17,6 liter ± 11,45; 19,9 liter ± 9,58. Sesuai dengan hasil analisis statistik bahwa produksi susu awal tidak berpengaruh pada kualitas mikrobiologis susu, namun pemberian perlakuan teat dipping memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas mikrobiologis susu (P<0,01). Rataan skor kualitas susu berdasarkan uji reduktase pada P0; P1; P2; P3 yaitu 5,27 jam ± 0,12; 5,83 jam ± 0,29; 5,90 jam ± 0,17; 6,00 jam ± 0,00. Perlakuan P1, P2 dan P3 mengalami kenaikan skor dari awal uji reduktase sampai akhir. Kenaikan lama waktu pada uji reduktase membuktikan bahwa kualitas susu semakin baik akibat diberikan perlakuan teat dipping pada sapi perah. Perlakuan teat dipping menggunakan larutan iodine 1% efektif terhadap perbaikan produksi susu sapi perah dan efektif dalam meningkatkan serta mempertahankan kualitas mikrobiologis susu. Pemberian teat dipping pada saat sebelum dan setelah pemerahan terbukti efektif.