Kajian Literatur Aplikasi Bakteri Dalam Mendegradasi Surfaktan di Lingkungan Perairan
Main Authors: | Putri, Bucika Hasanah, Andi Kurniawan,, S. Pi, M. Eng., D. Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188652/1/Bucika%20Hasanah%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/188652/ |
Daftar Isi:
- Surfaktan adalah senyawa amfifilik yang memiliki dua gugus dalam satu molekul yakni gugus bersifat hidrofilik dan hidrofobik. Surfaktan memiliki fungsi sebagai senyawa pengemulsi dan juga dapat mengurangi tegangan antar permukaan dalam dua fase berbeda. Dengan fungsi surfaktan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk menjadikan pemakaian dan tingkat produksinya meningkat. Produksi surfaktan yang meningkat tidak terlepas dari adanya limbah yang ditimbulkan dari pemakaian produk surfaktan. Limbah hasil produk surfaktan seperti perawatan pribadi misalnya sampo, sabun dan deterjen umumnya akan langsung di buang ke badan perairan. Tindakan tersebut akan berakibat pada kerusakan ekosistem perairan dan kematian pada biota akuatik. Senyawa surfaktan dalam perairan dapat merusak insang dan menghambat metabolisme biota akuatik, sedangkan ikatan benzena pada senyawa surfaktan berakibat toksik terhadap manusia yang dapat memicu kanker dan juga pemakaian produk surfaktan secara terus-menurus dapat menyebabkan iritasi. Dampak negatif dari pemakaian surfaktan tersebut mengharuskan adanya pengolahan hasil samping produk surfaktan menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Berbagai metode telah dilakukan baik secara fisika dan kimia, akan tetapi kedua metode tersebut masih menghasilkan produk samping yang terkadang lebih berbahaya dari senyawa awal. Oleh karena itu, metode biologi dapat menjadi alternatif pengolahan limbah surfaktan. Biodegradasi adalah pemanfaatan bakteri untuk mengurai senyawa kompleks berbahaya dan berpotensi menjadi senyawa toksik sehingga berganti ke senyawa sederhana yang ramah lingkungan. Biodegradasi surfaktan telah menjadi metode umum yang digunakan karena tidak mengeluarkan biaya yang banya dan juga ramah lingkungan. Penelitian mengenai bidegradasi surfaktan telah banyak dilakukan akan tetapi penemuan terkait hasil penelitian berupa literatur masih sulit untuk ditemukan. Dalam mengatasi hal tersebut, kajian literatur ini dapat menjadi informasi yang komprehensif mengenai degradasi surfaktan. Data yang disajikan dalam kajian literatur berasal dari pengambilan data sekunder, yakni research article, literatur ilmiah, jurnal dan buku. Penulisan kajian literatur dilakukan berdasarkan pedoman dengan metode Systematic Literature Review atau SLR dengan pendekatan meta-analisis dan agregasi data berdasarkan perbandingan dari setiap literatur primer yang telah dikumpulkan. Berdasarkan data yang diperoleh, surfaktan dapat didegradasi secara aerobik dan anaerobik. Bakteri dalam proses degradasi surfaktan bervariasi diantaranya adalah Pseudomonas sp., Bacillus cereus, Clostridium, Corynebacterium, Flavobacterium, Nocardia, Clasdosporium, Rhizobium sp. dan Aeromonas hydrophila. Berdasarkan data literatur, proses degradasi surfaktan secara anaerobik akan berlangsung lebih lama daripada degradasi surfaktan secara aerobik. Hal tersebut sesuai dengan faktor yang mempengaruhi proses degradasi surfaktan diantaranya adalah pH, suhu, diversitas mikroorganisme dan kadar nutrien pada saat proses degradasi berlangsung. Biodegradasi sebagai alternatif dalam pengolahan limbah surfaktan, dengan kelimpahan bakteri yang dapat tumbuh dan hidup di instalasi pengolahan limbah dan sifatnya yang adaptif dapat menjadi tindakan yang optimal dalam pemanfaatan mikroorganisme demi menunjang sumberdaya perairan yang berkelanjutan. Sifat alamiah mikroorganisme yang dapat mengurai senyawa kompleks dengan bantuan enzim yang diproduksi melalui metabolisme dapat mendukung degradasi surfaktan di lingkungan perairan, hal tersebut sesuai dengan data literatur bahwa degradasi surfaktan dapat berlangsung karena mikroorganisme dapat memanfaatkan senyawa surfaktan sebagai sumber karbon dan dengan bantuan enzim yang dihasilkan dapat mengubah senyawa surfaktan menjadi senyawa yang lebih sederhana dan ramah lingkungan