Analisa Kandungan Mineral pada Otak-otak Ikan Bandeng (Chanos chanos) deAnalisa Kandungan Mineral pada Otak-otak Ikan Bandeng (Chanos chanos) dengan Penambahan Jantung Pisang (Musa paradisiaca)ngan Penambahan Jantung Pisang (Musa paradisiaca)

Main Authors: Malik, Thoriq Luthfiandi, Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih,, M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188604/1/Thoriq%20Luthfiandi%20Malik.pdf
http://repository.ub.ac.id/188604/
Daftar Isi:
  • Ikan bandeng merupakan jenis ikan yang hidup pada dua perairan yaitu pada perairan tawar maupun perairan payau, maka dari itu ikan bandeng juga termasuk dalam ikan eurihaline. Ikan bandeng juga merupakan salah satu ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan cukup mudah ditemui di pusat perbelanjaan. Salah satu produk yang terkenal dengan menggunakan ikan bandeng yaitu otak-otak ikan bandeng khas Palembang. Otak-otak merupakan produk atau jajanan yag cukup terkenal maupun sangat mudah ditemui diseluruh wilayah Indonesia. Otak-otak terbuat dari ikan yang dihaluskan dan ditambahkan bumbu, setelah itu otak-otak dibungkus dan dimasak lalu dilakukan pemanggangan. Otak-otak yang baik yaitu yag berbentuk lonjong serta memiliki warna putih cemerlang. Populernya otak-otak ikan bandeng ditengah masyrakat perlu ditingkatkannya kandungan yang ada pada otak-otak terutama mineral, salah satu usaha untuk meningkatkannya yaitu dengan menambahkan ikan bandeng dengan menggunakan jantung pisang kering. Pada penelitian ini metode yang digunakan merupakan metode eksperimen, dimana rancangan didalam penelitian utama menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu 4 perlakuan yang dimana meliputi 1 kontrol dan 3 perlakuan penambahan jantung pisang kering dengan 2 kali ulangan. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu kadar mineral, proksimat, dan tingkat kesukaan (aroma, rasa, warna, dan tekstur). Hasil yang didapatkan pada penelitian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 23. Pada kadar mineral, proksimat, dan warna LAB dianalisis dengan ANOVA kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis statistik dapat dilihat dari nilai siginifikansi (P). Jika nilai P<0,05 maka perlakuan yang dilakukan berpengaruh nyata, namun jika P>0,05 maka perlakuan tidak berpengaruh nyata. Jika didapatkan hasil berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut yaitu uji duncan. Sedangkan untuk hasil dari tingkat kesukaan dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Setelah didapatkan seluruh hasil dari pengujian maka dilanjutkan dengan menentukan konsentrasi penambahan jantung pisang terbaik dengan parameter mineral, proksimat, warna, dan tingkat kesukaan, yang dimana konsentrasi terbaik dianalisis menggunakan SPSS versi 23 dengan menggunakan metode dunnet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik yaitu pada perlakuan dengan penambahan jantung pisang 5% dengan kadar kalsium (Ca) yaitu sebesar 189,28 ± 1,33, Kadar besi (Fe) sebesar 2,97 ± 0,07, kadar magnesium (Mg) sebesar 40,8 ± 0,58, kadar Zinc (Zn) 2,02 ± 0,05. Hasil proksimat dari penambahan jantung pisang pada kadar karbohidrat perlakuan 5% didapatkan sebesar 22.05 ± 0.06 dan lemak sebesar 4.29 ± 0.06. Pada tingkat kesukaan panelis dengan penambahan jantung pisang 5% didapatkan hasil yaitu pada parameter aroma yaitu sebesar 5,83 ± 0,19, parameter tekstur sebesar 5.12 ± 0.26, parameter rasa sebesar 5,07 ± 0,00, parameter kenampakan sebesar 4,87 ± 0,42.