Analisis Histologi Jejunum Berdasarkan Morfometri dan Skoring Lesi pada Mencit (Mus musculus) yang Diberi Probiotik dan Ditantang Salmonella sp
Main Authors: | Hamzah, Nindy Afrillia Yulardianto, drh. Indah Amalia Amri, M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188600/1/-%20NINDY%20AFRILLIA%20YULARDIANTO%20HAMZAH.pdf http://repository.ub.ac.id/188600/ |
Daftar Isi:
- Salmonella sp. merupakan bakteri patogen di saluran pencernaan, pada Infectious Dose (ID) >106 CFU mampu menimbulkan gejala klinis. Probiotik (Lactobacillus sp., Enterococcus sp., Streptococcus sp., Bacillus dan Saccharomyces cerevisiae) merupakan bakteri, fungi atau yeast yang mempunyai efek menguntungkan bagi hospes dengan meningkatkan mikroflora dalam saluran pencernaan. Manfaat probiotik adalah mempertahankan barier mukosa usus dan dapat mencegah adhesi Salmonella sp. pada mukosa usus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan histomorfometri ketebalan mukosa dan kedalaman kripta jejunum mencit yang diberi probiotik dan ditantang Salmonella sp. dan pengaruh pemberian probiotik terhadap histomorfometri histopatologi jejunum mencit yang ditantang Salmonella sp. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan: P1 (probiotik+Salmonella sp.), P2 (Probiotik), P3 (Salmonella sp.), P4 (tanpa perlakuan). Identifikasi BAL dianalisis secara deskriptif menggunakan media deMann Rogosa Sharpe Agar (MRSA), pewarnaan Gram, dan uji katalase. Histomorfometri jejunum meliputi pengukuran ketebalan mukosa dan kedalaman kripta dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji One Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Skoring lesi dianalisa dengan statistik non-parametrik menggunakan Kruskall Wallis dan Mann-Whitney. Identifikasi koloni hasil penelitian adalah koloni bulat berwarna putih, morfologi bakteri berbentuk basil, bersifat Gram positif, katalase negatif bakteri asam laktat kelompok Lactobacillus spp., sementara pada pengamatan histopatologi, meliputi skoring lesi dan histomorfometri tebal mukosa dan kedalaman kripta terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada masing-masing perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan di antara rerata skoring lesi dan histomorfometri ketebalan mukosa serta kedalaman kripta masing-masing perlakuan, namun pada uji lanjutan diketahui bahwa perlakuan pemberian preventif probiotik tidak berbeda nyata (p<0,05) dengan kontrol. Sehingga pada penelitian ini diketahui bahwa pemberian probiotik sebagai preventif masih dapat menimbulkan kerusakan mukosa jejunum mencit (Mus musculus) yang ditantang Salmonella sp.