Status Histologi Insang Ikan Wader (Rasbora argyrotaenia) di Sungai Metro Kepanjen, Malang yang Mengandung Logam Berat Kromium (Cr)

Main Authors: Wigati, Sri Ajeng, Dr. Yuni Kilawati,, S.Pi., M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188589/1/Sri%20Ajeng%20Wigati.pdf
http://repository.ub.ac.id/188589/
Daftar Isi:
  • Sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memilki peran penting bagi kehidupan kehidupan manusia dan organisme perairan di dalamnya. Sungai Metro merupakan salah satu anak Sungai Brantas yang terletak di Malang, di mana aliran Sungai Metro di mulai dari daerah Junrejo dan hilir sungai berada di Kepanjen. Peningkatan pembangunan dalam berbagai bidang yang terjadi belakangan ini dapat meningkatkan pencemaran sungai secara langsung maupun tidak langsung, karena kontaminasi sisa limbah industri berupa limbah logam berat sering kali turut terbuang sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan perairan. Sungai Metro telah tercemar logam berat kromium yang telah melebihi baku mutu pada uji pendahuluan bulan Februari 2021 dengan hasil sebesar 0,1889 mg/L. Penurunan kualitas air Sungai Metro akibat limbah yang mengandung logam berat kromium akan berdampak pada organisme perairan, salah satunya yaitu ikan wader yang merupakan ikan endemik Sungai Metro. Perubahan histologi pada organ tubuh ikan merupakan indikator kuat pencemaran logam berat di lingkungan perairan. Insang merupakan organ respirasi ikan yang berhubungan langsung dengan perairan, sehingga apabila sungai telah tercemar logam berat dapat menyebabkan kerusakan pada insang ikan. Oleh karena itu diperlukan analisis histologi insang ikan wader (Rasbora argyrotaenia) yang diwarnai dengan hematoksilin-eosin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021 pada tiga titik. Titik 1 berada di Ngadilangkung (08°06’0,65034”LS dan 112°34’12,6874”BT), titik 2 berada di Tegaron (08°08’31”LS dan 112°33’21”BT) dan titik 3 berada di Mangir (08°09’35,3”LS dan 112°32’27,5”BT). Hasil kualitas air Sungai Metro memenuhi baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Normor 82 Tahun 2001 tentang mutu air sungai kelas II dengan hasil suhu sebesar 26,5°C-29,7°C, hasil nilai pH sebesar 6,85-7,56, dan nilai oksigen terlarut (DO) yaitu 6,5-7,1 mg/L. Sedangkan kadar logam berat kromium (Cr) Sungai Metro yaitu sebesar <0,0126 mg/L. Pengaruh logam berat kromium (Cr) terhadap insang ikan wader (Rasbora argyrotaenia) telah mengalami kondisi kerusakan berupa edema, epitel yang lepas dari jaringan di bawahnya, hiperplasia, fusi, penebalan tulang rawan, clubbing distal, aneurisma, dan hilangnya stuktur lamela sekunder pada titik 1 dan titik 3, sedangkan pada titik 2 tidak mengalami kerusakan aneurisma. Tingkat kerusakan insang ikan wader (Rasbora argyrotaenia) pada titik 1 paling rendah yaitu tingkat III dan paling tinggi tingkat V. Sedangkan pada titik 2 dan titik 3 hampir semuanya mengalami kerusakan tingkat V. Dampak kerusakan insang secara fungsional dapat menganggu proses metabolisme, osmoregulasi, dan respirasi yang dapat menyebakan kematian pada ikan