Kandungan Logam Berat Cd, Cu dan Hg Pada Ikan Pelagis dan Demersal Studi Literatur
Main Authors: | Beka, Nabila, Muhammad Arif As‘adi,, S.Kel, M.Sc, Feni Iranawati,, S.Pi, M.Sc, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188502/1/Nabila%20Beka.pdf http://repository.ub.ac.id/188502/ |
Daftar Isi:
- Logam berat tidak dapat terurai oleh proses alam. Jumlah logam berat yang berlebih dapat menyebabkan beberapa penyakit bagi manusia seperti ginjal, neurologis, kardiovaskular serta kerusakan pada tulang. Logam berat dapat terakumulasi ke dalam air dan sedimen serta memasuki rantai makanan pada organisme di perairan termasuk ikan. Ikan dapat digunakan sebagai biomonitor untuk memperkirakan kadar logam berat dalam air. Secara ilmiah ikan dapat terkontaminasi dengan logam berat dari berbagai sumber alam dan antropogenik seperti limbah pertanian, pembuangan limbah industri dan bahan bakar dari kapal penangkap ikan. Akumulasi logam berat dapat membahayakan organisme laut, ekologi dan manusia. Studi literatur mengenai kandungan logam berat kadmium, tembaga dan merkuri pada ikan pelagis dan ikan demersal dimaksudkan untuk menjelaskan lebih dalam tentang variasi metode sampling, preparasi sampel dan analisis laboratorium, perbedaan habitat terhadap akumulasi logam berat dan dampak akumulasi logam berat pada organisme hidup. Berdasarkan hasil studi literatur ini, jumlah sampel terbanyak dikumpulkan melalui tangkapan nelayan lokal dan menggunakan alat tangkap seperti pukat. Pada saat preparasi sampel terdapat 2 alat yaitu microwave dan hotplate, beberapa penelitian pada studi literatur ini terbanyak menggunakan alat microwave karena jangka waktu singkat dan resiko kontaminasi yang rendah. Analisis sampel menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Akumulasi logam berat tertinggi diperoleh ikan demersal hal ini dikarenakan habitat dari ikan demersal berada di dasar perairan. Organisme yang berhabitat di dasar perairan memiliki kemampuan akumulasi kandungan yang tinggi, hal ini berkaitan dengan tinggi kadar logam berat pada sedimen lebih tinggi dibandingan dengan logam berat yang terlarut dalam air. Logam berat pada ikan tidak bisa terdegradasi secara alami sehingga mengendap pada tubuh ikan dan semakin toksik jika dikonsumsi. Beberapa penelitian membuktikan jika terlalu banyak logam berat tembaga pada tubuh bisa menimbulkan beberapa penyakit. Logam berat merkuri menimbulkan keracunan masal di Teluk Minamata Jepang. Logam berat kadmium mencemari sungai Jinzu di Jepang dan mengakibatkan keracunan hingga meninggal dunia