Pengaruh Terapi Ekstrak Blueberry Terhadap Perhitungan Sel Radang Duodenum dan Jumlah Neutrofil Darah pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Diinduksi Indometasin

Main Authors: Andadari, Afifah Yudining Dwi, drh. Nurina Titisari, M.Sc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188482/1/-%20Afifah%20Yudining%20Dwi%20Andadari.pdf
http://repository.ub.ac.id/188482/
Daftar Isi:
  • Inflammatory Bowel Disease (IBD). IBD merupakan kondisi idiopatik kronis dari inflamasi intestinal yang menyebabkan gejala diare, nyeri abdomen, pendarahan, anemia, dan penurunan berat badan. Salah satu penyebab dari IBD meliputi pemberian Non-steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) berlebihan dalam jangka waktu panjang. Anthocyanin merupakan bahan aktif utama yang terkandung dalam blueberry. Anthocyanin memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh preventif dari ekstrak blueberry terhadap jumlah sel radang duodenum serta jumlah neutrofil darah tikus putih (Rattus norvegicus) model Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang diinduksi Indometasin. Penelitian ini dilakukan kepada 5 kelompok tikus Wistar yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor tikus. Kelompok tersebut terbagi menjadi kelompok kontrol negatif, kontrol positif yaitu diberikan Indometasin 15 mg/kg BB, kelompok P1 yaitu diberikan ekstrak blueberry 1000 mg/kgBB dan Indometasin, P2 diberikan ekstrak blueberry 1500 mg/kgBB dan Indometasin, serta P3 diberikan ekstrak blueberry 2000 mg/kgBB dan Indometasin. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif statistik ANOVA (Analysis of Variance) satu arah dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0,05) dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui hasil yang paling berbeda nyata. Hasil uji ANOVA jumlah sel radang menunjukkan perbedaan yang signifikan di antara kelompok perlakuan, dimana kelompok P1 (1500 mg/kgBB) berbeda signifikan terhadap K-, dan K+ berbeda signifikan dengan K- dan P3 (2000 mg/kgBB). Hasil uji ANOVA jumlah neutrofil menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara kelompok perlakuan. Hal ini diduga disebabkan karena terdapat faktor stress kronis yang dikonfirmasi dengan adanya peningkatan pada rasio neutrofil limfosit (NLR). Kesimpulan penelitian ini adalah terapi ekstrak blueberry kurang mampu mencegah peningkatan nilai neutrofil darah, namun mampu mencegah peningkatan jumlah sel radang pada histopatologi duodenum tikus putih (Rattus norvegicus), dengan dosis yang paling baik pada P3 yaitu 2000 mg/kg BB.