Investigating Foreign Language Anxiety in Speaking Skill on 11th Grade of SMA Panjura Malang

Main Authors: Simanjuntak, Roma Uli Prilcillia, Peptia Astrining Tyas, S.Pd., M.Pd.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188437/1/Roma%20Uli%20P.%20Simanjuntak.pdf
http://repository.ub.ac.id/188437/
Daftar Isi:
  • Dalam mempelajari bahasa asing, siswa biasanya menemukan kesalahan di beberapa aspek, seperti kecemasan dalam belajar berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kecemasan yang paling banyak berkontribusi dalam siswa di sekolah menengah atas. Peneliti memilih 159 siswa kelas 11 di SMA Panjura Malang sebagai responden di dalam penelitian ini. Secara spesifik, peneliti berupaya untuk mengidentifikasi level dan faktor yang kemungkinan berkontribusi pada kecemasan berbicara dalam belajar Bahasa Inggris berdasarkan perspektif siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quantitatif desktiptif dengan bentuk survei. Di dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menyebarkan adaptasi kuesioner dari FLCAS (Foreign Language Classroom Anxiety Scale) yang dikembangkan oleh Horwitz kepada para responden. Dalam FLCAS yang diadaptasi, kuesioner ini terbagi atas 33 pertanyaan dengan beberapa modifikasi termasuk perubahan pernyataan. Kuesioner ini menggunakan 5 poin dari skala likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju untuk mengukur kecemasan berbicara siswa. Hasil menunjukkan bahwa tingkatan yang paling banyak ditemukan dari keseluruhan siswa adalah level menengah, disusul dengan level yang rendah dan terakhir adalah level tertinggi. Kemudian, untuk faktor yang menyebabkan siswa menjadi cemas dalam berbicara adalah ketakutan akan dievaluasi setelah selesai berbicara menggunakan bahasa asing, di mana hal ini disebut sebagai kecemasan akan evaluasi negatif. Faktor selanjutnya adalah di mana siswa tidak memiliki kepercayaan diri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa asing dengan sesama atau dapat disebut sebagai ketakutan dalam komunikasi. Dan yang terakhir adalah saat di mana siswa merasa gelisah akan tes yang berkaitan dengan bahasa asing atau dengan kata lain disebut sebagai kecemasan akan ujian. Peneliti memberi saran kepada guru untuk memberikan evaluasi yang positif apabila siswa membuat kesalahan dalam kelas berbicara.