Analisis Potensi Daerah Dalam Penyediaan Ternak Di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Metode Location Quotion (Lq)
Main Authors: | Ahyaari, Hulwun, Dr. Ir. Suprih Bambang Siswijono,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188422/1/Hulwun%20Ahyaari_.pdf http://repository.ub.ac.id/188422/ |
Daftar Isi:
- Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan dengan mata pencaharian utama bersumber dari sektor pertanian. Sektor pertanian saat ini merupakan sektor yang masih memiliki peranan strategis bagi perekonomian Indonesia. Peranan strategis tersebut yakni sebagai sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani, sebagai penghasil pangan bagi masyarakat, sebagai produk mata perdagangan serta sebagai salah satu unsur pelestarian lingkungan hidup. Sektor pertanian di Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu sektor yang berperan besar dalam pembangunan perekonomian daerah melalui kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Tujuan penelitian untuk menentukan komoditas ternak yang dapat diunggulkan di Kabupaten Karanganyar. Sehingga informasi komoditas unggulan tersebut diharapkan mampu menjadi tolok ukur atau pertimbangan dalam mengembangkan komoditas ternak sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk Kabupaten Karanganyar tetapi juga menjadi komoditas yang dapat diekspor ke wilayah yang lebih luas guna meningkatkan pendapatan daerah. Komoditas peternakan yang memiliki nilai unggulan diharapkan mampu untuk bersaing dengan wilayah di sekitarnya dalam pemenuhan kebutuhan di dalam wilayah itu sendiri maupun untuk ekspor ke luar wilayah. Data yang digunakan untuk menentukan komoditas unggulan adalah data skunder. Data tersebut diambil dari BPS Kabupaten Karanganyar dan BPS Provinsi Jawa Tengah. Masing-masing data tersebut adalah data populasi ternak pada tahun 2014-2018. Data populasi tersebut terlebih dahulu dikonversikan menjadi Satuan Ternak (ST) atau Animal Unit (AU) lalu di analisis menggunakan analisis Location Quotient (LQ). Penentuan nilai LQ menggunakan Spreadsheet Microsoft Excle. Nilai LQ ada dua kemungkinan yaitu LQ > 1 berarti komoditas ternak tersebut termasuk sektor basis atau komoditas unggulan, yang mana ternak tersebut bisa di ekspor ke luar wilayah. Nilai LQ < 1 berarti komoditas ternak tegolong sektor non basis atau komoditas ternak tidak unggul, yang artinya bahwa untuk mencukupi komoditas ternak perlu pasokan dari luar wilayah. Penentuan komoditas ternak unggulan dibedakan menjadi tiga golongan ternak yaitu ternak rumiansia, ternak non ruminansia dan ternak unggas. Hasil analisis data skunder yang termasuk ternak ruminansia yaitu sapi potong, sapi perah, kerbau, domba dan kambing. Ternak non ruminansia meliputi kelinci, kuda dan babi. Ternak unggas meliputi ayam ras petelur, ayam buras, ayam pedaging, entog, bebek dan puyuh. Hasil penelitian didapat bahwa komoditas ternak unggulan di Kabupaten Karanganyar pada ternak ruminansia yaitu sapi potong (LQ 1.23) dan domba (LQ 1.63). Ternak non ruminansia yang termasuk komoditas ternak unggul yaitu babi (LQ 1.47). Komoditas ternak unggas yaitu ayam ras petelur (LQ 1.95) dan puyuh (LQ 2.65). Faktor pendukung komoditas ternak unggulan di Kabupaten Karanganyar adalah sarana produksi peternakan (sapronak) yang meliputi penyediaan bibit unggul, pemberian vaksin dan vitamin manajemen kandang, tempat pakan dan tempat minum. Faktor yang kedua adalah ketersediaan bahan pakan. Faktor yang ketiga adalah kebijakan pemerintah. Kesimpulan dengan ditentukannya komoditas ternak unggul tersebut maka pemerintah daerah supaya memperhatikan dan meningkatakan sumber daya pendukung untuk bisa meningkatkan PDRB daerah Kabupaten Karanganyar.