Korelasi Bcs Dan Statistik Vital Dengan Bobot Badan Pada Domba Ekor Gemuk Jantan Di Kabupaten Tuban Jawa Timur
Main Authors: | Ulumiyah, Himatul Ulya Al, Prof. Dr. Ir. Sucik Maylinda,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188421/1/Himatul%20Ulya%20Al%20Ulumiyah.pdf http://repository.ub.ac.id/188421/ |
Daftar Isi:
- Domba Ekor Gemuk (DEG) merupakan salah satu domba plasma nutfah Indonesia yang merupakan domba tipe pedaging. DEG memiliki sifat fisik yang menjadi ciri khasnya, yaitu mempunyai ekor gemuk, berwarna putih, tidak bertanduk, berbulu kasar, mampu beradapatasi pada iklim kering dan mampu beranak 1 – 2 ekor per kelahiran dan kadang 3 ekor. Domba Ekor Gemuk (DEG) memiliki banyak keuntungan, antara lain: dapat dilakukan secara efisien pada lahan yang sempit, daya adaptasi domba yang tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan sehingga mudah dipelihara dan dikembangkan, masa perkembang-biakan yang tergolong cepat yaitu sekitar 1,5 tahun untuk yang pertama dan 7-8 bulan untuk periode berikutnya, serta memiliki kandungan protein yang tinggi Sehingga dengan berbagai keunggulan, DEG sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya pengembangan DEG adalah melalui seleksi yang baik dan mudah dalam memilih bibit DEG. Seleksi berdasarkan penampilan luar (fenotip) dilakukan sebagai upaya memilih ternak sebagai pedaging yang berkualitas. Tahap awal seleksi dapat dilakukan melalui identifikasi sifat kuantitatif ukuran tubuh. Penelitian dilaksanakan di Wareng Farm Bima Sukses RT.12 RW.05 Kelurahan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur pada tanggal 30 Desember 2020 – 30 Januari 2021.Tujuan Penelitian untuk mengetahui korelasi antara BCS dan statistik vital terhadap bobot badan pada domba ekor gemuk jantan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat umum maupun akademisi tentang korelasi antara BCS dan statistik vital terhadap bobot badan pada domba ekor gemuk jantan. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu Domba Ekor Gemuk (DEG) jantan berumur 8 – 12 bulan sebanyak 70 ekor dengan kondisi tubuh ternak yang sehat dan normal (tidak cacat secara fisik) dan tipe ekor meliputi sigmoid, segitiga dan lurus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data yang diperoleh adalah data primer, yaitu data yang dilakukan dengan cara penimbangan, pengukuran secara langsung dan pertanyaan langsung ke peternak. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah penimbangan bobot badan, pengukuran statistik vital (lingkar dada, tinggi badan dan panjang badan) serta penilaian BCS (Body Condition Score) pada Domba Ekor Gemuk (DEG). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana yang menghasilkan nilai koefisien korelasi (r), uji t, persamaan regresi dan nilai koefisien determinasi (R2). Uji t dilakukan dengan menggunakan derajat kebebasan (n-2) untuk sampel pada tabel distribusi dengan tingkat signifikan 1% (0,01) dan 5% (0,05). Uji t bertujuan untuk memastikan tingkat signifikan dari perhitungan korelasi tersebut. Perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel. Regresi linier sederhana menghasilkan persamaan regresi Y = a + bX dimana Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa korelasi panjang badan dan bobot badan Domba Ekor Gemuk (DEG) berpengaruh nyata dengan nilai korelasi sebesar 0,2814 tergolong rendah. Model persamaan regresi panjang badan yaitu Y = 16,27 + 0,29X dengan R2 = 7,92%. korelasi lingkar dada dan bobot badan Domba Ekor Gemuk (DEG) berpengaruh sangat nyata dengan nilai korelasi sebesar 0,6640 tergolong kuat. Model persamaan regresi lingkar dada yaitu Y = -24,88 + 0,75X dengan R2 = 44,08%. korelasi tinggi badan dan bobot badan Domba Ekor Gemuk (DEG) berpengaruh sangat nyata dengan nilai korelasi sebesar 0,3460 tergolong rendah. Model persamaan regresi tinggi badan yaitu Y = 5,56 + 0,42X dengan R2 = 11,97%. korelasi BCS dan bobot badan Domba Ekor Gemuk (DEG) berpengaruh sangat nyata dengan nilai korelasi sebesar 0,6781 tergolong kuat. Model persamaan regresi BCS yaitu Y = 11,52 + 6,97X dengan R2 = 45,98%. Disimpulkan bahwa BCS dan lingkar dada mempunyai nilai korelasi yang tertinggi diantara aspek lain.