Indonesian EFL Teachers’ Intercultural Communicative Competence
Main Authors: | Sari, Ratna Cahya, Yulia Hapsari, S.Pd., M.Pd. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188415/1/Ratna%20Cahyasari.pdf http://repository.ub.ac.id/188415/ |
Daftar Isi:
- Dalam lingkungan multikultural yang berkembang ini, kemampuan untuk menghadapi perbedaan budaya dapat menjadi masalah yang penting. Kompetensi Komunikasi Antarbudaya (Intercultural Communication Competence / ICC) merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kehidupan seharihari individu yang hidup dalam lingkungan multikultural. Oleh karena itu, tingkat ICC yang tinggi sangat diperlukan untuk menghindari masalah antarbudaya agar dapat berkomunikasi dengan satu sama lain secara efektif dan benar, terutama untuk guru Bahasa Inggris (English as Foreign Language / EFL). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ICC guru EFL di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan survei cross-sectional sebagai desain penelitian. Terdapat 122 guru EFL Indonesia yang dipilih sebagai partisipan melalui snowball sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang ICC yang diadopsi dari Zhou (2011). Kemudian data dihitung dan dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan IBM SPSS 21 sesuai dengan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa partisipan memiliki tingkat ICC yang standar atau sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua dimensi, skor rata-rata peserta pada dimensi attitudes tinggi sedangkan skor rata-rata peserta pada dimensi knowledge, skills, dan awareness tergolong sedang dengan dimensi knowledge memiliki skor rata-rata terendah. Peneliti juga menemukan bahwa paparan konteks antarbudaya peserta mungkin berdampak pada ICC mereka. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan bagi para guru EFL Indonesia untuk mengembangkan konteks antarbudaya dalam kegiatan pengajarannya tidak hanya fokus pada satu budaya tertentu, sehingga dapat meningkatkan ICC siswa. Selain itu, bagi pengembang kurikulum di Indonesia, disarankan untuk memberikan kesempatan kepada guru EFL Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan antarbudaya dan mendorong pengajaran antarbudaya agar lebih mengenal konteks antarbudaya dan lebih mempromosikan ICC kepada siswanya. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian kualitatif dengan topik yang sama. Dengan melakukan penelitian kualitatif dengan topik yang sama akan memberikan penjelasan yang lebih jauh dan lebih dalam pada hasilnya.