Hubungan Rasio Nitrat dan Fosfat Terhadap Kelimpahan Fitoplankton di Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) UPT Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo

Main Authors: Pravasuci, Elysa Yunintia, Dr. Ir. Mohammad Mahmudi,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188366/1/Elysa%20Yunintia%20Pravasuci.pdf
http://repository.ub.ac.id/188366/
Daftar Isi:
  • Tambak intensif memiliki sistem pakan dan kualitas air yang berbeda. Tambak udang UPT Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo merupakan tambak milik civitas akademika Universitas Brawijaya. Fitoplankton merupakan jenis plankton yang berperan sebagai produsen primer diperairan.Unsur hara N diperlukan untuk sintesa protein dan orthofosfat merupakan jenis fosfat yang dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai dengan Maret 2021 di tambak udang vaname UPT Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo. Sedangkan untuk pengujian beberapa sampel dilakukan di Laboratorium Penguji Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya Bangil. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Dari kegiatan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut : Konsentrasi Nitrat dan Fosfat di tambak UPT Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo tergolong tinggi, dimana tambak 1 memiliki kisaran 5-30 mg/l dan tambak 2 memiliki kisaran 6-26 mg/l. Sedangkan untuk konsentrasi orthofosfat tambak 1 memiliki kisaran 0,05-0,42 mg/l dan tambak 2 memiliki kisaran 0,47-1,27 mg/l. Rata-rata kisaran rasio N/P dari kedua tambak >16, maka berarti unsure P yang menjadi faktor pembatas perairannya. Komposisi fitoplankton berasal dari 5 Divisi yang terdiri dari 13 Genus dengan komposisi terbanyak dari divisi Chlorophyta pada tambak 1 sebesar 48% dan tambak 2 sebesar 41%. Kisaran kelimpahan fitoplankton pada tambak 1 yaitu 170.000-1.150.000 ind/ml dan tambak 2 kisaran 50.000-280.000 ind/ml dan termasuk kategori kesuburan tinggi (eutrofik). Rata-rata indeks keanekaragaman tergolong rendah dimana tambak 1 sebesar 0,973 dan tambak 2 sebesar 0,995. Indeks Dominasi tambak 1 adalah 0,9801-1,0404 dan tambak 2 adalah 1-1,006 mengindikasikan ada fitoplankton yang mendominasi. Hubungan rasio N/P dengan kelimpahan fitoplankton memiliki hubungan (rasio N/P mempengaruhi kelimpahan fitoplankton), dimana jika rasio N/P tinggi maka kelimpahan juga tinggi dan sebaliknya jika rasio N/P rendah maka kelimpahan juga rendah. Parameter kimia suhu kisaran tambak 1 adalah 28,5-30,3oC dan tambak 2 adalah 29-32 oC, kecerahan tambak 1 kisaran 22,5-38,75 cm dan tambak 2 kisaran 25-37,25 cm, pH tambak 1 kisaran 5,1-5,9 dan tambak 2 kisaran 4,76-5,47, salinitas tambak 1 kisaran 23-25 ppt dan tambak 2 kisaran 22-23 ppt, DO tambak 1 kisaran 5- 7,37 mg/l dan tambak 2 kisaran 5,5-7,2, Nitrit tambak 1 kisaran 0,2-1,5 mg/l dan tambak 2 kisaran 0,1-1,3 mg/l, Amonia tambak 1 kisaran 1,6-3,1 mg/l dan tambak 2 kisaran 1,6-3 mg/l . Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan sistem manajemen air lebih ditingkatkan sehingga unsure hara, rasio N/P serta parameter kualitas air lainnya dapat seimbang dan tidak terlalu tinggi agar hasil budidaya juga akan maksimal.