Potensi Kecelakaan Kerja Nelayan dan Anak Buah Kapal (ABK) Pada Kapal Cantrang dan Pancing di Area Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan, Jawa Timur

Main Authors: Solihah, Devi Mar’atus, Dr. Ir. Darmawan Ockto S.,, M.Si, Muhammad Arif Rahman,, S.Pi, Mapp.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188351/1/Devi%20Mar%60atus%20Solihah.pdf
http://repository.ub.ac.id/188351/
Daftar Isi:
  • Aktivitas nelayan saat melakukan kegiatan operasi penangkapan ikan di perairan laut memiliki risiko yang tinggi. Pengoperasian alat tangkap dengan jumlah penumpang yang banyak dan ditambah dengan berat dari jumlah barang bawaan tersebut yang menimbulkan potensi kecelakaan sehingga ruang gerak yang minimal yang mengakibatkan potensi bahaya pada nelayan dan ABK. Selain itu, aktivitas didarat dimana saat persiapan dan bongkar kapal. Pada penilitian ini dilakukan pada kapal cantrang dan kapal pancing dengan tujuan mengidentifikasi kemungkinan kecelakaan atau potensi bahaya, tingkat risiko dan upaya penanggulangan kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di PPN Brondong Lamongan Jawa Timur pada bulan April 2021. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data dengan observasi secara langsung di lapang, wawancara dan kuesiner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah JSA atau Job Safety Analysis dimana untuk mengetahui potensi bahaya dan tingkat risiko kecelakaan serta upaya penanggulangannya. Pada penelitian ini terdapat 3 tahap kegiatan yang memiliki potensi bahaya kecelakaan kerja yaitu tahap pra operasi, tahap operasi, tahap pasca operasi. Menurut hasil pengolahan data dengan JSA atau Job Safety Analysis bahwa pada setiap tahap memiliki potensi bahaya yang berbeda dan tingkat risiko yang berbeda-beda. Pada tahap pra operasi berdasarkan JSA diperoleh bahwa tingkat risiko yang ditimbulkan terbagi menjadi 3 kategori yaitu ringan (14%), sedang (86%), tinggi (0%). Pada tahap operasi berdasarkan JSA diperoleh bahwa tingkat risiko yang ditimbulkan terbagi menjadi 3 kategori yaitu ringan (75%), sedang (25%), tinggi (0%). Pada tahap pasca operasi berdasarkan JSA diperoleh bahwa tingkat risiko yang ditimbulkan terbagi menjadi 3 kategori yaitu ringan (50%), sedang (25%), tinggi (25%). Untuk tingkat risiko pada keseluruhan aktivitas yang diperoleh berdasarkan JSA terbagi 3 kategori yaitu rendah (42%), sedang (47%), dan tinggi (11%). Nelayan cantrang dan pancing di PPN Brondong memiliki pengetahuan akan keselamatan kerja yang tergolong cukup baik