Pengaruh Penambahan Tepung Buah Pare (Momordica Charantia) Sebagai Imbuhan Pakan Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging
Main Authors: | Robitoh, Latifatur, Dr. Ir. Edhy Sudjarwo,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188333/1/Latifatur%20Robitoh.pdf http://repository.ub.ac.id/188333/ |
Daftar Isi:
- Hal yang umum digunakan untuk mengoptimalkan produksi ayam pedaging adalah menambahkan pakan imbuhan atau feed additive dalam pakan. Pemberian imbuhan pakan bertujuan menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuh terhadap serangan penyakit dan pengaruh stress, merangsang pertumbuhan badan (pertumbuhan daging menjadi baik) dan menambah nafsu makan. Pakan imbuhan yang biasa digunakan adalah antibiotik. Namun penambahan antibiotik dalam pakan dilarang penggunaannya karena dapat menimbulkan residu pada karkas ayam pedaging sehingga membahayakan konsumen. Fitobiotik dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik. Fitobiotik merupakan tanaman herbal yang memiliki bahan aktif yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan memiliki fungsi dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit serta memperbaiki saluran pencernaan (keseimbangan pH dan mikroflora). Buah pare (Momordica charantia) mengandung bahan aktif berupa flavonoid, saponin dan alkanoid yang memiliki sifat antibakteri. Penambahan tepung buah pare pada pakan diharapkan mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen pada usus halus sehingga penyerapan nutrisi pakan dapat maksimal dan memberikan efek positif terhadap penampilan produksi dan kualitas karkas yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Oktober 2020 dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2020. Penelitian dilaksanakan secara berkelompok di peternakan milik Bapak Samsul yang beralamatkan di Jl. Tamanu Diharjo No.22, Perum. Griya Sampurna, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Malang. Pembuatan tepung buah pare (Momordica charantia) dilaksanakan di UPT Laboratorium Herbal Materia Medika Batu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penambahan tepung buah pare (Momordica charantia) terhadap persentase karkas, persentase potongan dada, paha, sayap serta persentase deposisi daging dada. Hasil penelitian ini dinharapkan dapat digunakan sebagai sumber kajian ilmiah dan sebagai bahan informasi kepada peternak tentang penggunaan tepung buah pare sebagai imbuhan pakan terhadap kualitas karkas pada ayam pedaging. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam pedaging strain Lohman produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk umur 1 hari sebanyak 150 ekor, unsexed dengan waktu pemeliharaan selama 35 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga terdapat 30 unit kandang percobaan. Masing-masing unit kandang percobaan terdapat 5 ekor ayam pedaging. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (Pakan basal + antibiotik (Zinc Bacitracin) 0,01%)), P1 (Pakan basal tanpa tepung buah pare), P2 (Pakan basal + tepung buah pare 0,25%), P3 (Pakan basal + tepung buah pare 0,5%), P4 (Pakan basal + tepung buah pare 0,75%) dan P5 (Pakan basal + tepung buah pare 1%). Variabel yang diamati yaitu persentase karkas, persentase potongan dada, persentase potongan paha, persentase potongan sayap dan persentase deposisi dahing dada. Data penelitian yang didapat dianalisa dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) apabila hasil yang didapat memiliki perbedaan pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung buah pare pada pakan ayam pedaging memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase deposisi daging dada yaitu pada perlakuan P2 (35,95±1,72)% dan P3 (35,24±1,59)%, namun memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, persentase potongan dada, persentase potongan sayap dan persentase potongan paha. Rataan persentase karkas yang didapat penelitian ini adalah P0 (69,79±1,98)%, P3 (69,88±4,73)%, P1 (70,73±1,28)%, P4 (71,38±0,87)%, P5 (72,24±1,18)% dan P2 (72,78±2,31)%. Rataan persentase potongan dada yang diperoleh adalah P4 (39,54±3,37)%, P0 (41,42±1,61)%, P5 (41,56 ±1,81)%, P1 (42,21 ±2,76)%, P3 (42,41±1,83)% dan P2 (44,75±2,45)%. Hasil persentase potongan dada P2 (27,96±2,00)%, P3 (29,42±1,16)%, P4 (29,49±2,49)%, P0 (29,52±1,44)%, P5 (29,70±1,17)% dan P1 (30,47±1,99)%. Hasil rataan persentase potongan sayap P3 (9,70±0,58)%, P2 (9,72±0,60)%, P1 (9,91±0,91)%, P4 (10,05±0,62)%, P5 (10,23 ± 0,57)% dan P0 (10,23±0,57)%.