Rataan Litter Size, Bobot Lahir, Dan Persentase Mortalitas (Pra-Sapih) Kambing Peranakan Etawah Pada Paritas Berbeda Di Upt-Pt Dan Hmt Singosari, Malang
Main Authors: | Apriliani, Leny Aditya, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nur Ihsan,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188320/1/Leny%20Aditya%20Apriliani.pdf http://repository.ub.ac.id/188320/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di UPT-PT dan HMT Singosari, Malang pada tanggal 3-29 Februari 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rataan litter size, bobot lahir, dan persentase mortalitas (pra-sapih) kambing Peranakan Etawah pada paritas berbeda. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 287 ekor indukan mulai dari paritas 1 (P1) hingga paritas 5 (P5) dan 391ekor kambing PE pra-sapih. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi kasus, yaitu dengan pengumpulan data primer yang diperoleh dari data rekording kambing PE dan hasil wawancara dengan petugas di UPT-PT dan HMT Singosari, Malang, meliputi kondisi lingkungan, manajemen pakan, sistem perkawinan, sistem perkandangan, hingga penanganan induk bunting sampai melahirkan serta pengelolaan kesehatan. Sampel yang digunakan adalah data rekording kambing PE di UPT-PT dan HMT Singosari, Malang dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2017, 2018, 2019, dan 2020. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan pertimbangan kriteria bahwa ternak tidak mengalami gangguan reproduksi. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Data dari hasil penelitian dipisahkan tiap paritas (P1,P2,P3,P4,P5) kemudian ditabulasi, yaitu data yang diperoleh dari angka-angka litter size dan bobot lahir ditentukan nilai rataannya dan mortalitas (pra-sapih) ditentukan nilai persentasennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan litter size pada masing-masing paritas adalah P1 (1.21 ± 0.41), P2 (1.42 ± 0.50), P3 (1.57 ± 0.50), P4 (1.32 ± 0.47), dan P5 (1.30 ± 0.47). Nilai rataan bobot lahir pada masing-masing paritas adalah P1 (3.33 ± 0.64), P2 (3.20 ± 0.55), P3 (3.33 ± 0.55), P4 (3.17 ± 0.52), dan P5 (3.20 ± 0.69). Persentase mortalitas pra-sapih berdasarkan litter size pada masing-masing paritas adalah P1 (2,94%), P2 (4,80%), P3 (3,40%), P4 (8,62%), dan P5 (10,25%). Persentase mortalitas berdasarkan tipe kelahiran adalah (tunggal 3,82%) dan (kembar 6,25%). Disimpulkan bahwa paritas Induk kambing PE pada P3 memiliki nilai litter size tertinggi (1,57 ± 0,50). Sedangkan, induk kambing P1 memiliki kemampuan untuk melahirkan dengan bobot lahir terbesar dengan rataan (3,33 ± 0,64), dan persentase mortalitas terbaik terdapat pada P1 (2,94%). Disarankan untuk seleksi kambing PE yang akan dipelihara sebagai bibit dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai litter size dan bobot lahir yang tinggi dengan angka mortalitas yang rendah.