Probiotik Sebagai Komponen Bioaktif Dalam Kefir Susu Kambing
Main Authors: | Firmansyah, M. Vidi, Prof.Dr.Ir. Lilik Eka . Radiati, MS.,IPU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188314/1/M.%20Vidi%20Firmansyah.pdf http://repository.ub.ac.id/188314/ |
Daftar Isi:
- Kefir susu kambing merupakan pangan berklaim kesehatan yaitu minuman fermentasi susu yang kaya akan probiotik dan memiliki senyawa peptida bioaktif yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Kefir diproduksi dengan bakteri mesofilik, dimana bakteri tersebut dapat tumbuh dalam suhu ruangan atau suhu sedang, dengan pertumbuhan optimal 20-35oC dan waktu fermentasi selama 24 jam. Kefir dapat menghasilkan senyawa bioaktif dari proses fermentasi bakteri dan ragi dimana Peptida bioaktif dari produk susu yang difermentasi memberikan manfaat bagi kesehatan seperti perbaikan sistem pencernaan, pengurangan kolesterol, sebagai intoleransi laktosa yang lebih baik, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi literatur dengan mengumpulkan berbagai data dan menggunakan teknik analisis dengan mencari subjek sampling untuk diketahui data kualitatif dan kuantitatifnya. Beberapa kajian yang digunakan membuat penelitian ini yaitu a) Kandungan nutrisi susu kambing, b) Proses pembuatan kefir, c) Kefir yang terbuat dari susu kambing, d) Pangan berklaim kesehatan, e) Komponen bioaktif dalam kefir, f) Syarat dan mekanisme Probiotik. Hasil penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data atau studi literatur telah mendapatkan data bahwa didalam proses pembuatan kefir, biji-bijian kefir serta khamir yang digunakan memiliki jenis strain yang berbeda-beda. Dimana data menunjukan bahwa dalam biji kefir bakteri yang terkandung meliputi strains dari Lactococcus, Lactobacillus, Streptococcus dan jenis Bakteri Asam Laktat, serta untuk jenis khamir kebanyakan menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme dapat diklasifikasikan sebagai probiotik, mikroorganisme tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) sifat nonpatogenik, 2) ketahanan terhadap proses teknologi, 3) stabilitas asam dan empedu, 4) adhesi jaringan epitel target, 5) kemampuan untuk bertahan dalam saluran GI, 6) produksi zat antimikroba, 7) kemampuan untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh, dan 8) kemampuan untuk mempengaruhi aktivitas metabolisme. Jenis bakteri yang dapat dikategorikan sebagai probiotik yaitu L. acidophilus L. bulgaricus , L. casei, L. delbrueckii, L. Kefieranofaciens, L. Kefiry, L. plantarum, L. brevis, Lactococcus cremoris, S. cremoris, S. thermophilus, S. salivarius, S. lactis, S. boulardii dan khamir (Saccharomyces cerevisiae). Bakteri tersebut mampu menghasilkan senyawa bakteorisin sebagai senyawa anti mikroba. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Beberapa jenis bakteri yang dapat dikategorikan sebagai probiotik yaitu strain Lactobacilli (L. acidophilus L. bulgaricus , L. casei, L. delbrueckii, L. Kefieranofaciens, L. Kefiry, L. plantarum, L. brevis), Lactococci (Lactococcus cremoris), Streptococci (S. cremoris, S. thermophilus, S. salivarius, S. lactis, S. boulardii) dan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Hal tersebut ditinjau dari sifat dan syarat syarat utama bakteri yang dapat dijadikan sebagai agensia probiotik.