Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Mangrove Lumnitzera racemosa Terhadap Viabilitas Sel HeLa
Main Authors: | Fitri, Ayu Kartika, Dr. Ir. Bambang Budi S.,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188292/1/Ayu%20Kartika%20Fitri.pdf http://repository.ub.ac.id/188292/ |
Daftar Isi:
- Kanker adalah penyebab utama kematian kedua di dunia dan menyumbang 8,8 juta kematian pada tahun 2015. Salah satu usaha penyembuhan kanker dengan obat (farmakoterapi) atau dengan senyawa kimia (kemoterapi) pada umumnya belum mampu memberikan hasil yang memuaskan, sehingga dicari cara pengobatan alternatif antara lain dengan obat tradisional. Salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai antikanker adalah obat herbal dengan berbahan dasar daun mangrove jenis Lumnitzera racemosa. Lumnitzera racemosa memiliki senyawa bioaktif antara lain fenol, flavonoid, sterol, tanin, karbohidrat, saponin dan kuinon. Pada hasil ekstrak daun mangrove ini diketahui kadar total fenol lebih tinggi daripada kadar flavonoid. Hasil ekstrak juga menunjukkan sitotoksisitas dan kemampuan apoptosis in vitro dalam sel kanker HepG2. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait aktivitas antikanker dari ekstrak daun mangrove Lumnitzera racemosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LC50 dari ekstrak daun mangrove Lumnitzera racemosa yang memberikan pengaruh terhadap viabilitas sel hela serta senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya menggunakan metode LC-MS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen. Parameter uji meliputi rendemen, uji kadar air ekstrak, identifikasi fitokimia, uji toksisitas, uji total fenol, uji LC-MS dan uji sitotoksisitas. Perlakuan pada penelitian yang digunakan adalah jenis pelarut untuk ekstraksi dan konsentrasi hasil ekstraksi yang berpengaruh terhadap viabilitas sel hela. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian didapatkan rendemen tertinggi menggunakan pelarut polar yaitu etanol sebesar 11,58% sedangkan rendemen terkecil didapatkan dengan perlakuan menggunakan pelarut non polar yaitu N-heksan sebesar 6,12%. Hasil kadar air ekstrak daun mangrove tertinggi yaitu dengan pelarut etanol sebesar 22,17% dan terendah dengan pelarut n-heksan sebesar 9,33%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa pada ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol daun mangrove Lumnitzera racemosa menggandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid dan saponin. Senyawa flavonoid diketahui terdapat pada ekstrak etanol, namun pada ektrak n-heksan dan etil asetat tidak terdapat senyawa flavonoid. Senyawa tannin diketahui pada ektrak etanol. Hasil uji toksisitas ekstrak daun mangrove Lumnitzera racemosa menunjukkan bahwa ekstrak yang toksik diperoleh pelarut etanol dengan nilai LC50 sebesar 56 ppm dan ekstrak yang tidak toksik diperoleh pelarut etil asetat dengan nilai LC50 sebesar 2325.08 ppm. Kandungan total fenol tertinggi dari ektrak daun mangrove Lumnitzera racemosa terdapat pada pelarut etanol sebesar 2742,17 mg GAE/100 g sampel, sedangkan total fenol terendah terdapat pada pelarut n- heksan sebesar 84,87 mg GAE/100 g sampel. Pengujian sitotoksisitas dengan menggunakan sel hela menghasilkan nilai viabilitas tertinggi pada dosis 62,5 μg/ml yaitu sebesar 62.076%, sedangkan yang terendah pada dosis 1000 μg/ml sebesar 45,407%. Nilai IC50 yang dihasilkan dari ektrak etanol daun mangrove Lumnizera racemosa sebesar 493,33 μg/mL yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol cukup aktif untuk menghambat pertumbuhan sel hela. Hasil pengujian identifikasi senyawa bioaktif menggunakan pengujian LCMS menunjukkan dugaan senyawa antara lain pyrogallol, isoniazid dan caffeine. Senyawa tersebut termasuk kedalam senyawa golongan fenol. Disarankan untuk melakukan uji lanjutan seperti uji doubling time untuk mengetahui efek antiproliferasi dari ekstrak sampel terhadap sel hela