Hubungan Antara Body Condition Score (Bcs), Periode Laktasi Dan Produksi Susu Pada Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (Pfh)
Main Authors: | Yusuf,, Mohammad Vicky, Dr.Ir. Puguh Surjowardojo,, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188272/1/Mohammad%20Vicky%20Yusuf.pdf http://repository.ub.ac.id/188272/ |
Daftar Isi:
- Produksi susu sapi di Indonesia masih belum memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, sehingga masih di perlukan banyak upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi susu nasional. Sapi perah merupakan salah satu hewan ternak penghasil susu. Kebutuhan susu dari tahun ke tahun meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk di dunia. Bangsa sapi Friesian Holstein (FH) memiliki produksi susu tertinggi dibandingkan dengan bangsa – bangsa perah lainnya. Sapi Peranakan Friesian Holstein mewarisi bobot badan dan baik dalam beradaptasi di lingkungan tropis dengan produksi susu yang relatif tinggi. Body Condition Score (BCS) adalah metode untuk memberi nilai kondisi tubuh ternak secara visual maupun dengan perabaan timbunan lemak tubuh di bawah kulit sekitar pangkal ekor, tulang punggung dan pinggul. BCS digunakan untuk mengevaluasi manajemen pemberian pakan, menilai status kesehatan individu ternak dan membangun kondisi ternak untuk manajemen pemeliharaan ternak yang rutin. Perhitungan BCS juga diperlukan untuk mengetahui berapa besar jumlah nutrisi yang diberikan agar kondisi sapi dalam keadaan optimal untuk proses produksi susu. Kondisi BCS yang baik akan menghasilkan produksi susu yang baik pula. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan November 2020 secara study literature. Tujuan dari studi literatur ini yaitu untuk mengetahui pengaruh BCS dan periode laktasi terhadap produksi susu pada sapi peranakan Friesian Holstein. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah studi literatur dengan cara mengevaluasi dan menganalisis yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini untuk mengetahui pengaruh body condition score (BCS) terhadap produksi susu pada sapi peranakan Friesian Holstein (PFH) menunjukkan bahwa produksi susu terendah rata-rata terletak pada BCS 2 hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti nutrisi yang di cerna terbagi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga dalam memproduksi susu menjadi tidak maksimal. Produksi susu tertinggi rata-rata pada BCS 3 sampai 5 hal ini dapat terjadi disebabkan pada BCS 3 sampai 5 sapi laktasi sudah memiliki cadangan lemak sehingga pakan yang dikonsumsi dapat dimaksimalkan untuk produksi susu. Berdasarkan hasil penelitian dalam lima artikel yang membahas mengenai pengaruh periode laktasi terhadap produksi susu pada sapi peranakan Friesian Holstein (PFH) menunjukkan bahwa Produksi susu semakin meningkat dari awal bulan laktasi sampai dengan bulan laktasi ke 4 lalu mengalami penurunan pada laktasi selanjutnya sampai periode kering. Produksi susu pada periode laktasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan bangsa, lama bunting, calving interval, masa kering, frekuensi pemerahan dan pemberian pakan. Produksi susu tertinggi rata - rata pada periode laktasi ke-3 atau ke-4. Hal ini dapat terjadi disebabkan pada periode laktasi 3 atau ke-4 sapi mengalami pertumbuhan dan pembesaran pada ambing. Disimpulkan bahwa penelitian ini adalah hubungan body condition score (BCS) terhadap produksi susu pada sapi peranakan Friesian Holstein (PFH) menunjukkan bahwa BCS minimal untuk sapi laktasi adalah 2 agar sapi perah tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dan memproduksi susu dan produksi susu tertinggi rata rata pada peroide laktasi ke-3 atau ke-4 karena pada laktasi ke-3 dan ke-4 sapi mengalami pertumbuhan atau pembesaran pada ambing, sehingga pada laktasi ke-3 dan ke-4 dengan BCS 3-4 produksi susu akan maksimal