Analisi Kualitas Air dan Kondisi Ikan Keting (Mystus nigriceps) di Hilir Sungai Gembong, Pasuruan, Jawa Timur

Main Authors: Arsyaddirizali, Alfa, Prof. Dr. Ir. Endang Yuli H.,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188249/1/ALFA%20ARSYADDIRIZALI.pdf
http://repository.ub.ac.id/188249/
Daftar Isi:
  • Sungai merupakan area yang menampung air dari berbagai sumber air. Hilir Sungai Gembong merupakan bagian sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan area pelabuhan, perkebunan, pertanian, pemukiman, tempat pembuangan limbah rumah tangga, pasar dan industry serta kegiatan MCK. Banyaknya aktivitas di sekitar hilir Sungai Gembong akan mempengaruhi kualitas air dan mempengaruhi kondisi organisme akuatik yang hidup di perairan hilir sungai gembong yaitu ikan keting. Kondisi tubuh ikan keting akan berubah seiring dengan perubahan lingkungannya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kualitas air fisika dan kimia di hilir Sungai Gembong, Pasuruan, menganalisis parameter biologi (perifiton) di hilir Sungai Gembong, Pasuruan dan menganalisis hubungan parameter kualitas air dengan kondisi ikan keting di hilir Sungai Gembong, Pasuruan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2021 di hilir Sungai Gembong, Pasuruan, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pembahasan secara deskriptif. Penentuan stasiun pengamatan berdasarkan metode purposive sampling yang terdiri dari 3 titik stasiun dan sampel diambil sebanyak dua kali pengulangan. Hasil penelitian di hilir Sungai Gembong diperoleh hasil sebagai berikut : nilai suhu pada pengulangan 1 sebesar 28,6-31,7 °C dan pengulangan 2 sebesar 27,9-30,27 °C, kecepatan arus pengulangan pertama sebesar 0,1-0,6 m/s dan pengulangan kedua 0,1-0,37 m/s, kecerahan pengulangan pertama sebesar 25,8-35,5 cm dan pengulangan kedua sebesar 26,5-53,83 cm, TSS pengulangan pertama sebesar 60,67-82,33 mg/l dan pengulangan kedua 28,67-47,67 mg/l, pH pengulangan pertama sebesar 8,2-8,6 dan pengulangan kedua 8-8,2, DO pada pengulangan pertama sebesar 4,57-5,13 mg/l dan pengulangan kedua 3,7-3,8 mg/l, COD pada pengulangan pertama sebesar 24,86-28,76 mg/l dan pengulangan kedua 22,14-25,06 mg/l, Nitrat pada pengulangan pertama sebesar 0,16-0,21 mg/l dan pada pengulangan kedua 0,09-0,32 mg/l, Orthofosfat pada pengulangan pertama sebesar 0,34-0,4 mg/l dan pengulangan kedua 0,33-0,48 mg/l, TOM pada pengulangan pertama sebesar 5,9-13,27 mg/l dan pengulangan kedua 1,68-4,21 mg/l, kandungan logam berat Cd pada pengulangan pertama sebesar 0-0,35 mg/l dan pengulangan kedua 0,07-0,15 mg/l, konsentrasi klorofil- a pada pengulangan pertama sebesar 2,05-2,28 mg/m3 dan pengulangan kedua 1,57-1,80 mg/m3. Hasil kualitas air yang didapatkan tersebut dapat diasumsikan perairan tergolong cukup baik dan optimum. Kelimpahan perifiton pada pengulangan pertama sebesar 1188-1399 sel/cm2 dan pengulangan kedua 1426- 1954 sel/cm2, kelimpahan relative pada semua stasiun didapatkan pada divisi Bacillariophyta, nilai indeks keanekaragaman perifiton menunjukkan nilai keanekaragaman kecil, nilai indeks keseragaman berkisar antara 0,047-0,4 dan nilai indeks dominasi perifiton bekisar antara 0,13-0,19. Dengan hasil kualitas air tersebut didapatkan hasil pertumbuhan panjang dan berat ikan keting pada stasiun 1 bersifat allometric positive, stasiun 2 bersifat allometric negative, stasiun 3 bersifat allometric negative. Faktor kondisi pada ikan keting yang didapat menunjukkan bahwa ikan dalam kondisi baik dengan bentuk tubuh kurang pipih atau agak gemuk. Berdasarkan analisis kualitas air menggunakan metode storet, perairan hilir Sungai Gembong, Pasuruan, Jawa Timur pada stasiun 1 termasuk ke dalam kategori tercemar ringan dengan skor (-8), stasiun 2 tercemar sedang dengan skor (-11), dan stasiun 3 tercemar ringan dengan skor (-8). Kesimpulan yang dapat diambil adalah perairan di hilir Sungai Gembong, Pasuruan, Jawa Timur memiliki kualitas air yang cukup baik. Berdasarkan analisis kualitas air menggunakan metode storet, perairan hilir Sungai Gembong tergolong kategori tercemar ringan dan tercemar sedang dengan kondisi ikan keting yang memiliki tubuh kurang pipih atau agak gemuk. Ikan keting dapat hidup pada kondisi perairan yang tercemer ringan dan tercemar sedang di hiliri Sungai Gembong, Pasuruan dengan tingkat toleransi kadar logam berat Cd hingga 0,35 mg/l. Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya pengolahan lebih lanjut terhadap limbah dari masyarakat maupun industri, serta pengelolaan lingkungan perairan sungai yang akan sangat membantu peningkatan atau fluktuasi dari kondisi ikan keting dan juga penelitian lebih lanjut terkait metallothionein dari ikan keting pada perairan yang tercemar