Analisis Status Pencemaran Berdasarkan Kualitas Air dan Kesehatan Ikan Keting (Mystus nigriceps) di Hilir Sungai Gembong, Pasuruan, Jawa Timur

Main Authors: Valina, Rahmi, Prof. Dr. Ir. Endang Yuli Herawati,, MS, Dr. Ir. Mohammad Mahmudi,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188198/1/Rahmi%20Valina.pdf
http://repository.ub.ac.id/188198/
Daftar Isi:
  • Tingginya aktivitas manusia di sekitar hilir Sungai Gembong dapat menghasilkan limbah berupa bahan organik dan logam berat, sehingga dapat memicu terjadinya pencemaran sungai. Pencemaran sungai dapat dilihat dari kondisi kualitas air dan kesehatan biota yang ada didalamnya terutama ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji status pencemaran yang dilihat dari kualitas air dan kondisi kesehatan ikan keting (Mystus nigriceps) di perairan hilir Sungai Gembong. Penelitian dilaksanakan pada bulan April– September 2021. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan analisis data secara deskriptif. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan tata guna lahan. Pengambilan sampel dilakukan selama 3 kali pengulangan dengan rentang waktu sebulan sekali. Parameter kualitas air dilihat dari parameter fisika dan kimia, parameter fisika meliputi suhu, arus, kecerahan dan TSS sedangkan parameter kimia meliputi DO, pH, COD, nitrat, ortofosfat, TOM, alkalinitas, dan logam berat Cd. Hasil parameter kualitas air dianalisis menggunakan metode storet untuk melihat status pencemaran di perairan tersebut. Parameter kesehatan ikan dilihat dari profil hematologi dan kerusakan histologi. Parameter hematologi meliputi jumlah eritrosit, leukosit, kadar hemoglobin, dan kelainan mikronuklei. Histologi dilihat dari kerusakan jaringan organ ikan yaitu hati, ginjal dan insang. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis regresi linear dan korelasi sederhana untuk melihat pengaruh dan hubungan antara kualitas air dan kesehatan ikan. Hasil penelitian kualitas air yaitu suhu berkisar 28,1 – 31,80C, arus berkisar 0,2 – 0,5 m/s, Kecerahan 25,5 – 40,5 cm, TSS berkisar 59,7 – 133,7 mg/l, pH berkisar 7,4 – 8,7, DO berkisar 4,0 – 6,8 mg/l, COD berkisar 22,0 – 32,3 mg/l, nitrat berkisar 0,04 – 0,57 mg/l, ortofosaft berkisar 0,24 – 0,79 mg/l, alkalinitas berkisar 104 – 200 mg/l, TOM berkisar 8,6 – 22,1 mg/l dan Cd berkisar 0,08 – 1,10. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa parameter yang sudah melebihi baku mutu kualitas air kelas III berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 yaitu suhu, TSS, alkalinitas, dan Cd. Oleh karena itu, perairan hilir Sungai Gembong tergolong ke dalam kategori perairan tercemar berat. Logam berat Cd pada organ juga sudah melebihi baku mutu yang diperbolehkan berdasarkan SNI 7389:2009. Jumlah rata-rata eritrosit sebesar 920.000–3.023.333 sel/mm3. Jumlah leukosit sebesar 28.350–167.200 sel/mm3. Kadar hemoglobin berkisar 3,7–7,4 g%. Jumlah kelainan mikronuklei sebesar 21- 46 sel/1000. Berdasarkan hasil hematologi ikan sudah mengalami penurunan kesehatan karena berada dalam kondisi yang tidak normal. Total kerusakan pada organ hati, ginjal, dan insang tergolong kedalam kategori rusak sedang. Pada hati persentase kerusakan sebesar 63,6–66,3 %, ginjal sebesar 54,2–58,1 % dan insang sebesar 48,1–71,1 %. Analisis data regresi linear sederhana antara kualitas air dengan hematologi didapatkan hasil bahwa pada eritrosit parameter yang berpengaruh signifikan yakni TSS dan Cd, Leukosit yang berpengaruh signifikan yaitu suhu, TSS, alkalinitas, dan Cd, hemoglobin dan mikronuklei yang berpengaruh signifikan yaitu TSS, alkalinitas dan Cd. Sedangkan analisis regresi antara Cd di organ dengan histologi organ menunjukkan hasil adanya pengaruh antara kadar Cd di organ terhadap kerusakan histologi. Kesimpulan penelitian ini yaitu status pencemaran berdasarkan kualitas air di hilir Sungai Gembong, Pasuruan tergolong ke dalam kategori tercemar berat dengan parameter yang melebihi baku mutu yakni suhu, TSS, alkalinitas dan logam berat Cd. Status kesehatan ikan keting (Mystus nigriceps) di hilir Sungai Gembong sudah mengalami penurunan kesehatan. Sedangkan analisis regresi antara kualitas air yang melebihi baku mutu dengan kesehatan ikan memiliki korelasi yang signifikan. Saran yang perlu diberikan pada penelitian ini yaitu dihimbau kepada masyarakat, industri dan pemerintah setempat untuk untuk lebih memperhatikan dalam mengelola limbah yang akan dibuang ke perairan tersebut. Selain itu, masyarakat perlu lebih hati-hati untuk mengkonsumsi ikan keting yang ditangkap dari Sungai Gembong karena ikan sudah terakumulasi Cd yang tinggi. Lebih disarankan untuk mengkonsumsi ikan keting yang dibudidayakan.