Eksplorasi Protein Brachionus sp. terhadap Respon In- Vivo CD4 dan CD8 Pada Kerapu Cantang (Epinephelus sp.) dengan Infeksi Virus VNN (Viral Nervous Necrosis)

Main Authors: Martiningsih, Nur Fauziyah, Dr. Uun Yanuahar,, S.Pi., M.Si, Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188191/1/NUR%20FAUZIYAH%20MARTININGSIH.pdf
http://repository.ub.ac.id/188191/
Daftar Isi:
  • Ikan kerapu (Epinephelus sp.) merupakan jenis ikan laut komersial yang paling umum dengan nilai konsumen yang kuat dan kandungan protein yang tinggi (Helmi et al., 2020). Ikan kerapu cantang memiliki kelebihan yaitu lebih tahan terhadap penyakit, pertumbuhan yang lebih cepat, dan toleransi terhadap lingkungan (Rusydi dkk., 2017). Ikan kerapu memiliki harga yang cukup tinggi dan merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia dari sektor perikanan dan memiliki segmen pasar yang menjanjikan, baik pada pasar domestik maupun luar negeri (Anita and Dewi, 2019). Viral Nervous Necrosis (VNN) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus genus Betanodavirus. VNN menyerang pada sistem saraf pusat, retina mata, serta organ reproduksi. Gejala umum VNN adalah nafsu makan ikan menurun, warna tubuh pucat, dan gejala spesifik berupa pergerakan yang tidak terkoordinasi, seperti berenang tidak terarah, berputar-putar, hiperaktif, terbalik, serta sering menghentakkan kepala ke atas permukaan air secara sporadik (Yuasa et al., 2001). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada ikan kerapu adalah dengan pemberian ekstrak protein Brachionus sp. Brachionus sp. sendiri memiliki kandungan protein sebanyak 34-41% berat kering (Srivastava et al., 2006) dan menurut Eryalçın, (2019) kandungan protein Brachionus sp. sebesar 45,24 gr/100gr berat kering. Protein Brachionus sp. diharapkan mampu menginduksi system imun pada tubuh ikan untuk mencegah kerusakan parah akibat infeksi VNN. Dalam penelitian ini author menggunakan respon CD4 untuk mengetahui respon imun tubuh ikan yang ditreatment menggunakan protein Brachionus sp. yang diuji tantang dengan VNN. CD4 (Cluster Differentiation-4) adalah glikoprotein transmembran yang diekspresikan pada permukaan sel Th dan memainkan peran penting dalam respon imun (Maisey et al., 2016). Sel T CD4+ diperlukan sebagai penolong untuk mempromosikan produksi antibodi sel B dan diperlukan untuk generasi sel T CD8+ sitotoksik dan memori (Ashfaq et al., 2019). Penggunaan CD4 untuk mengetahui respon imun pada ikan pada penelitian ini dikarenakan fungsi dan karakterisasi populasi sel CD4+ telah diketahui dan umum digunakan. Hal ini dikarenakan telah tersedianya penanda (marker) yang cocok untuk limfosit T pada ikan, serta sel CD4+ Th sangat penting untuk memicu dan mempertahankan kekebalan alami dan yang diinduksi oleh vaksin (Yanuhar et al., 2021). Protein yang terkandung dalam Brachionus sp. terdiri dari beberapa asam amino. Peran asam amino dalam sistem imun adalah untuk aktivasi limfosit T dan B, sel makrofag, sel T natural killer, produksi antibodi, sitokin, dan zat sitotoksik (Li et al., 2007). Kandungan asam amino yang tinggi pada Brachionus sp., diharapkan mampu meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh melalui peningkatan aktivasi sel T (CD4 dan CD8) pada ikan kerapu yang terinfeksi VNN. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ekspresi CD4 dan CD8 pada ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.) yang sudah diinfeksi VNN, setelah ditreatment dengan isolat protein Brachionus sp. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, BIOSAINS Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan di SAS Hatchery. Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Tahapan yang dilakukan untuk melaksanakanpenelitian meliputi aklimatisasi ikan kerapu cantang yang bertujuan agar pada saat penelitian ikan tidak mengalami stress sehingga tidak mengganggu hasil penelitian. Kultur Brachionus sp. untuk memperbanyak biomassa Brachionus sp. sehingga diperoleh isolat protein. Elektroforesis dan SDS-Page untuk mengetahui jenis-jenis protein yang dibaca melalui pita-pita yang muncul beserta ukurannya. Elektroelusi dan dialisa protein untuk mengetahui kuantitas protein yang didapat sehingga dapat dihitung konsentrasinya. Pembacaan ekspresi CD4 dan CD8 dilakukan dengan pewarnaan imunohistokimia pada organ otak ikan. Uji flowcytometry berfungsi untuk melihat sel yang hidup pada ikan uji. Hasil dari penelitian ini adalah pita-pita protein Brachionus sp. yang diperoleh dari uji SDS-page dengan berat molekul 122,73 kDa; 75,49 kDa; dan 13,77 kDa. Berdasarkan hasil analisa SDS-Page protein dengan berat molekul 122,73 kDa merupakan protein threonine, sedangkan 75,49 kDa adalah apyrase dan 13,77 kDa adalah asam aspartat Weiss et al. (2002). Protein berjenis apyrase (65-86 kDa), threonine (119-125 kDa) (Makridis et al., 1999) dan asam aspartate (30-35 kDa) (Srivastava et al., 2009). Pemberian protein Brachionus sp. pada ikan yang sehat mampu meningkatkan pertumbuhan pada ikan, hal ini disebabkan karena kandungan asam aspartat dan threonin yang dapat menunjang pertumbuhan pada ikan kerapu cantang (Tang et al., 2021 dan Silvera et al., 2018). Pemberian protein Brachionus sp. pada ikan VNN berpengaruh pada ketahanan ikan yang masih sehat sampai akhir penelitian, hal ini dilihat dari CD4 dan CD8 yang terekspresi turun dibandingkan pada ikan kontrol positif (VNN). Penurunan kadar CD4 dan CD8 pada ikan VNN yang ditreatment dengan protein Brachionus sp. diindikasikan bahwa protein Brachionus sp. yang diinjeksi pada ikan mampu menghambat perkembangan virus sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada sel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian protein Brachionus sp. pada ikan kerapu cantang mampu menunjang pertumbuhan ikan dilihat dari panjang dan berat badan yang cenderung meningkat daripada ikan kontrol (ikan VNN), nafsu makan yang tinggi, dan behavior yang responsif (normal), hal ini menunjukkan bahwa ikan dalam keadaan sehat (tidak muncul gejala VNN). Pemberian protein Brachionus sp. juga mempengaruhi respon imun ikan yang dilihat dari ekspresi CD4 dan CD8 yang mengalami penurunan dibanding ikan kontrol, penurunan ekspresi ini mengindikasikan bahwa terdapat perlawanan tubuh terhadap infeksi VNN sehingga kerusakan sel dan inflamasi berkurang.