Respon Imunologis Indigenous Sitokin (Interleukin-6, Interleukin-10 dan INOS) Pada Ikan Kerapu Cantang (Epinhepelus sp.) Yang Diinfeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Dengan Treatmen Brachionus sp
Main Authors: | Kumalaningrum, Dwi Retna, Dr.Uun Yanuhar, S.Pi.,M.Si, Prof.Dr.Ir Muhammad Musa, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188172/1/Dwi%20Retna%20Kumalaningrum.pdf http://repository.ub.ac.id/188172/ |
Daftar Isi:
- Ikan kerapu cantang merupakan komuditas andalan untuk dibudidayakan karena memiliki harga jual yang tinggi. Namun tingginya harga jual ini menyebabkan eksploitasi secara berlebihan dan peningkatan budidaya. Upaya peningkatan budidaya tidak berarti tanpa adanya masalah yang menyebab penurunan produksi. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu serangan penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus yang sering menginfeksi ikan kerapu yaitu Viral Nervous Necrosis. Serangan virus ini menyebabkan kematian masal pada berbagai tahapan perkembangan spesies ikan air laut terutama pada stadia larva dan benih, bahkan mampu menyebabkan kematian hingga 100 %. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir serangan VNN ini dengan pemberian immunomodulator. Salah satu kandidat yaitu Brachionus sp. Brachionus sp. memiliki kandungan lemak kasar sebesar 17,17 %, protein kasar sebesar 63,53 %, karbohidrat 7.74 %, phospholipid 44 %, EPA 41 gr/kg, DHA 66 gr/kg serta asam amino yang berlimpah meliputi asam glutamate (Glu) 62 gr/kg berat kering; lisina (Lys) 41,2 gr/kg berat kering; asam aspartat (Asp) 39,2 gr/kg berat kering; dan Leusina (Leu) 38,8 gr/kg berat kering. Tingginya protein yang terkandung pada brachionus dapat dijadikan sebagai kandidat imunomodulator. Hal ini dikarena protein dapat memacu pengerahan sel inflamasi sehingga meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh ikan yang tahan terhadap penyakit. Hal ini disebabkan bila terjadi malnutrisi akibat kekurangan protein mampu menyebabkan penurunan imun dalam fagositosis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon indigenous sitokin IL-6, IL-10 dan iNOS pada ikan kerapu di infeksi virus Viral Nervous Necrosis dengan treatmen Brachionus sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari- September 2021 di Laboratorium Biokimia dan patologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya, Laboratorium Reproduksi ikan fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Brawijaya, laboratorium Anatomi Universitas Airlangga PSDKU Banyuwangi dan CV. SAA Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Tahapan yang dilakuakn untuk pelaksaan penelitian meliputi kultur Brachionus sp, ekstraksi protein Brachionus sp. dan identifikasi protein Brachionus sp. kemudian dilakuakn pemeliharaan ikan secara invivo, penyuntikan protein Brachionus sp. dan pengambilan organ target (otak). setelah dilakukan pengambilan organ target (otak), maka dilakukan analisa flowcytometri IL-10 dan IL-6 dan Imunohistokimia IL-10, IL-6 dan INOS. Selama pemeliharaan in vivo, juga dilakukan pengamatan kualitas air. Hasil dari penelitian adalah hasil kuantifikasi protein dari Brachionus sp. didapatkan hasil kandungan protein supernatant sebesar 92,9 mg/ml dengan nilai absorbansi 1.67 dan kuantifikasi protein untuk pellet Brachionus sp. sebesar 61.5 mg/ml dengan nilai absorbansi 1.12. Hasil identifikasi protein dengan SDS-page didapatkan 3 pita dengan berat molekul sebesar 13,77kDa, 75,49 kDa dan 122,73kDa dengan indikasi jenis protein yang terkandung yaitu peridinin, apyrase dan threonine. Pada dosis pemberian protein Brachionus sp. 35μl, 105μl,107μl menunjukkan bahwa protein yang terkandung pada Brachionus dapat menurunkan sitokin pro-inflamasi IL-6 dan INOS dan anti-inflamasi IL-10. Hasil kualitas air selama pengamatan termasuk optimal untuk kehidupan ikan kerapu pada setiap perlakuan yaitu suhu rata-rata 29,17±0,16 0C, pH rata-rata sebesar 7,69±0,16, DO rata-rata sebesar 5, 36±0,08 dan salinitas rata-rata sebesar 33,53±0,09. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian protein pada ikan kerapu cantang mampu menunjang pertumbuhan ikan kerapu cantang yang meliputi pertambahan panjang dan berat tubuh ikan serta pembentukan imun. Selain itu, pemberian protein Brachionus mampu menurunkan kadar ekspresi IL-6, IL-10 dan INOS, dimana penurunan ekspresi ini menandakan bahwa proses inflamasi didalam tubuh mengalami penurunan. Oleh karena itu, saran untuk penelitian selanjutnya dengan melakukan purifikasi protein Brachionus sp dengan diuji ditantang virus VNN pada ikan kerapu cantang untuk melihat pengaruhnya terhadap sitokin interleukin-6, interleukin-10 dan INOS. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang dosis yang mampu menyebabkan autoimun pada ikan kerapu yang ditreatment dengan protein Brachionus sp.