Pengaruh Penambahan Antioksidan Genistein Dalam Pengencer Dan Lama Ekuilibrasi Pada Uap Nitrogen Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi Po Setelah Thawing
Main Authors: | Lubis, Natalia Kristina, Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi,, MS, IPU., ASEAN Eng. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188171/1/Natalia%20Kristina%20Lubis.pdf http://repository.ub.ac.id/188171/ |
Daftar Isi:
- Proses pembekuan semen mempengaruhi kualitas semen beku untuk inseminasi buatan. Selama proses pembekuan masalah yang terjadi adalah cold shock dan Reactive Oxygen Species (ROS). Hal tersebut dapat diminimalisir dengan penambahan zat-zat yang mampu melindungi spermatozoa kedalam pengencer seperti antioksidan. Pengencer Tris Aminomethane berfungsi sebagai sumber makanan dan buffer bagi keberlangsungan hidup spermatozoa. Kuning telur berfungsi sebaga krioprotektan ekstraseluler untuk melindungi spermatozoa dari cold shock. Dalam penelitian ini, antioksidan yang digunakan adalah genistein. Antioksidan dan sifat anti-inflamasi genistein dapat memodifikasi membrane hemodialisis dan menyebabkan penurunan Reactive Oxygen Species (ROS) yang signifikan. berguna sebagai antioksidan yang akan menetralkan radikal bebas sehingga mencegah kerusakan pada spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui interaksi antara penambahan antioksidan genistein dengan lama waktu ekuilibrasi / pre freezing diatas uap nitrogen cair terhadap kualitas semen sapi PO setelah thawing; 2) mengetahui pengaruh penambahan antioksidan genistein pada pengencer tris aminomethane terhadap kualitas semen sapi PO setelah thawing; 3) mengetahui pengaruh lama waktu ekuilibrasi / pre freezing diatas uap nitrogen cair terhadap kualitas semen sapi PO setelah thawing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di UPT PT dan HMT Karangwaru Tuban mulai dari penumpungan semen, pesiapan pengencer, hingga pengamatan kualitas spermatozoa sapi peranakan ongole. Materi yang digunakan selama penelitian ini diantaranya spermatozoa dari 2 ekor pejantan sapi peranakan ongole yang berada di UPT. Semen segar yang digunakan dalam penelitian ini memiliki persyaratan minimal motilitas massa 2+ dan motilitas individu 70%. Penampungan semen dilakukan secara rutin setiap satu minggu sekali oleh pihak BBIB yang sudah berpengalaman memakai vagina buatan sebagai alat bantu penampungan. Setelah ditampung kemudian di evaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Metode penelitian adalah metode eksperimental laboratorium dan pola rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4x3 dengan dua faktor perlakuan, total 12 perlakuan dan masing-masing 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini penambahan antioksidan genistein pada pengencer tris aminomethane dan lama waktu ekuilibrasi pada uap nitrogen , antaralain : P1 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P2 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 μM genistein + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P3 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 30 μM genistein + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P4 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 50 μM genistein + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P5 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P6 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 μM genistein + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P7 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 30 μM genistein + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P8 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 50 μM genistein + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P9 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P10 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 μM genistein + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P11 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 30 μM genistein + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P12 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 50 μM genistein + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair). Dilakukan pengamatan setelah penampungan semen segar, setelah ekuilibrasi suhu dingin (before freezing) dan setelah pembekuan (post thawing). Variabel yang diamati adalah persentase motilitas individu spermatozoa, persentase viabilitas spermatozoa, persentase abnormalitas spermatozoa, dan persentase integritas membran spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5% atau 1%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) akan dilakukan uji Duncan. Dari hasil pengamatan semen segar sapi PO menunjukkan kualitas yang baik pada uji makroskopis yaitu rataan volume sebanyak 6,6 ± 1,05 ml, warna putih kekuningan, bau khas semen, konsistensi sedang dan pH 6,8 ± 0,12, serta uji mikroskopis dengan motilitas massa 2+, motilitas individu sebesar 81 ± 4,18 %, konsentrasi sebesar 172,2 ± 36,41 (107/ml), viabilitas sebesar 85,68 ± 4,54%, abnormalitas sebesar 2,56 ± 0,52 %, dan integritas membrane sebesar 79,33 ± 3,47 %. Hasil analisis statistik, perlakuan genistein memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada persentase motilitas individu, persentase viabilitas, dan persentase integritas membrane semen beku sapi PO. Tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada persentase abnormalitas. Perlakuan lama ekuilibrasi memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada persentase abnormalitas. Memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap hasil persentase viabilitas. Tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada persentase motilitas individu dan persentase integritas membrane semen beku sapi PO. Perlakuan interaksi antara penambahan genistein dengan lama ekuilibrasi nitrogen cair tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada persentase motilitas individu, persentase viabilitas, persentase abnormalitas dan persentase integritas membrane semen beku sapi PO.