Korelasi Nilai Electrical Conductivity Dengan Total Solid Dan Kadar Mineral Pada Susu Sapi Perah
Main Authors: | Arif, Nurkholis Syamsul, Dr.Ir. Tri Eko Susilorini,, MP., IPM., ASEAN Eng. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188137/1/Nurkholis%20Syamsul%20Arif.pdf http://repository.ub.ac.id/188137/ |
Daftar Isi:
- Konduktivitas listrik (EC) digunakan untuk mendeteksi perubahan komposisi pada susu yang berkaitan dengan kondisi ambing yang terinfeksi oleh mastitis. Konduktivitas elektrik (EC) merupakan nilai ukur seberapa baik suatu bahan dalam mengakomodasi transport arus listrik (Sugito dan Mujasam, 2009). Nilai EC dapat diketahui menggunakan draminski mastitis detectcor. EC ditentukan oleh konsentrasi anion dan kation. Sapi yang menderita mastitis, maka konsentrasi Na+ dan Cl− dalam susu meningkat, yang menyebabkan peningkatan EC susu dari puting yang terinfeksi (Norberg, et al 2004). Mastitis subklinis sangat berpengaruh terhadap kualitas susu terutama mengenai peningkatan jumlah sel somatic pada susu yang dapat menyebabkan kerusakan kualitas pada susu. Kerugian ekonomi yang diakibatkan mastitis berupa penurunan produksi dan kualitas penolakan susu ke konsumen. Selain itu, mastitis subklinis tidak mempunyai gejala sama sekali, namun produksi susu secara kualitas dan kuantitas menurun (Yanuartono, dkk. 2019). Mastitis dapat mempengaruhi penurunan kandungan total solid dintaranya kadar protein susu sebesar 53% serta kadar lemak susu sebesar 33 %. Nilai mastitis mempunyai pengaruh yang linier negative dengan kadar protein dan lemak susu, yaitu semakin tinggi nilai mastitis maka kadar protein dan lemak susu semakin menurun (Surjowardojo, 2012). Menurut Riyanto, dkk. (2016) menyatakan bahwa susu sapi PFH penderita mastitis memiliki kadar laktosa rendah karena proses sintesa laktosa susu yang terhambat. Kerusakan pada laktosa susu dapat dilihat dari bau susu yang tidak normal. Kandungan mineral yang terdapat pada susu berperan penting dalam kestabilan protein susu. Perbedaan komposisi, lemak, protein, vitamin dan mineral akan mempengaruhi nilai konduktivitas listrik (EC). Seluruh komponen susu memberikan pengaruh terhadap nilai konduktivitas listrik (EC). EC mempunyai korelasi yang sangat erat dengan kualitas susu sapi perah, sehingga EC dapat digunakan untuk memprediksi nilai kualitas susu guna meningkatkan nilai jual susu sapi perah (Yanthi, et al. 2018). Oleh karena itu, Korelasi parameter kualitas susu dengan nilai konduktivitas listrik dapat menjadi tolak ukur kualitas dan nilai jual susu Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui korelasi nilai Electrical Conductivity (EC) pada kadar TS dan mineral pada susu sapi perah periode laktasi. Penelitian dilaksanakan pada 20 februari 2021 sampai 20 Maret 2021 di KUD Sumberagung, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang Jawa Timur, menggunakan lactoscan untuk menguji kualitas susu dan draminski mastitis detector untuk menguji hubungan antara kelistrikan nilai konduktivitas dan tingkat mastitis. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 100 ekor sapi perah periode laktasi. Metode dalam penelitian ini adalah survey langsung ke KUD Sumberagung. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi korelasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai konduktivitas listrik dengan TS memiliki korelasi (r) = 0,2915 dan mineral memiliki korelasi (r) = 0,051 yang berarti bahwa variabel tersebut memiliki korelasi positif. Korelasi antara TS dan kadar mineral dengan Electrical Conductivity (EC) sebesar 8,49 % dan 0,26 % yang memiliki tingkat korelasi rendah. Dalam penelitian ini Electrical Conductivity (EC) hanya dapat digunakan untuk mendeteksi mastitis tetapi tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk mendeteksi kualitas susu karena koefisien korelasi (r) yang dihasilkan TS dan mineral rendah yaitu sebesar 0,2915 dan 0,051. Disebabkan karena sampel susu yang digunakan tidak terdeteksi adanya mastitis.