Vocational Student’s Perception Towards Asynchronous and Synchronous in English Learning Benefits and Challenges

Main Author: Cahyani, Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188127/1/-%20Nur%20Cahyani.pdf
http://repository.ub.ac.id/188127/
Daftar Isi:
  • Di era pandemi COVID-19 saat ini, para guru di seluruh dunia harus menggunakan teknologi pembelajaran online digital. Pembelajaran online memberikan alternatif model pendidikan yang dapat membuat siswa dan guru tetap bersama dari tempat yang berbeda secara elektronik yang dilaksanakan dengan menggunakan media melalui teknologi web (Driscoll, 2002). Model pembelajaran online dibagi menggunakan dua metode yang berbeda yaitu asinkronus dan sinkronus. Meskipun ada banyak keuntungan dalam pembelajaran jarak jauh online masih memiliki banyak tantangan yang dihadapi para guru. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti ingin mengetahui dan mendalami lebih jauh tentang persepsi siswa SMKN 2 Batu terhadap sinkron dan asinkron khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini melibatkan siswa bahasa Inggris kelas 10, kelas 11, kelas 12, dan kelas 13 di SMKN 2 Batu. Penelitian ini membahas tentang persepsi siswa terhadap asynchronous dan synchronous platform khususnya manfaat dan tantangan dalam pembelajaran bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan instrumen kuisioner. Mengadopsi kuisioner Al-Kathiri (2015). Sebanyak 30 angket yang dijawab oleh 131 siswa SMKN 2 Batu untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini yaitu apa saja manfaat dan tantangan dalam pembelajaran bahasa Inggris berdasarkan persepsi siswa SMK terhadap asinkronus dan sinkronus. Kemudian dalam menganalisis data peneliti menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa SMK tentang penggunaan asinkronus dan sinkronus dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah positif, dengan mean total 3.37. Rata-rata pada aspek manfaat adalah positif, ditunjukkan dengan rerata 3.69 dalam hal mobilitas, komunikasi dan interaksi, kenyamanan, efisiensi, layanan platform, aksesibilitas, anggaran pembelajaran, keterampilan bahasa, berbagi, penguasaan kosakata, pengalaman membaca, keterampilan menyimak, umpan balik, dan melengkapi proses pembelajaran. Pada aspek tantangan adalah netral, ditunjukkan dengan rata-rata 3.05 dari segi penggunaan, navigasi dan koneksi internet. Berdasarkan data rata-rata angket menunjukkan bahwa performa siswa smk lebih baik dan bisa berpartisipasi aktif dalam asynchronous platform. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mendalami mengapa siswa SMK sebagian besar memilih persepsi netral terhadap aspek tantangan yang berkinerja baik, sering berpartisipasi aktif dalam platform asinkron daripada dalam platform sinkron dengan desain penelitian lain yang melibatkan wawancara