Karakteristik Fisikokimia Edible Film Tepung Porang Dengan Penambahan Keratin Bulu Ayam

Main Authors: Wulandari, Paristiwaini, Dr. Khothibul Umam Al Awwaly,, S.Pt., M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188123/1/Paristiwaini%20Wulandari.pdf
http://repository.ub.ac.id/188123/
Daftar Isi:
  • Edible film merupakan lapisan tipis yang dapat digunakan sebagai pengemas pengganti plastik dengan sifat yang ramah lingkungan. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan edible film yaitu keratin bulu ayam yang memiliki sifat hidrofobik kuat namun juga memiliki daya larut yang sangat rendah sehingga perlu penambahan bahan bersifat hidrofilik seperti tepung porang untuk memperbaiki sifat edible film yang dihasilkan. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan keratin bulu ayam dalam pembuatan edible film tepung porang yang dianalisis berdasarkan sifat fisikokimianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan keratin secara optimum yang mampu menghasilkan kualitas fisikokimia edible film terbaik. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan baru sehingga dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan inovasi produk olahan pangan hasil ternak. Penelitian dilaksanakan bulan November 2020 sampai Januari 2021 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk pembuatan edible film dan uji fisikokimianya. Materi penelitian yang digunakan adalah edible film yang terbuat dari bahan-bahan seperti keratin, tepung porang, akuades, NaOH dan gliserol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah penambahan keratin pada edible film yaitu P1 (penambahan 0,5% keratin), P2 (penambahan 1% keratin), P3 (penambahan 1,5% keratin) dan P4 (penambahan 2% keratin). Variabel yang diamati adalah kualitas fisik edible film yang meliputi ketebalan, daya larut, Water Vapor Permeability (WVP) dan Water Activity (Aw). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam kemudian apabila diperoleh hasil yang berpengaruh nyata (P≤0,05) atau sangat nyata (P≤0,01) maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (UBNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan keratin bulu ayam dengan jumlah yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada ketebalan, WVP dan Aw edible film namun tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap daya larut edible film. Nilai ketebalan rata – rata yang dihasilkan pada penelitian ini antara 0,03125 – 0,04563 mm, rata – rata daya larut antara 20,96% – 23,28%, nilai rata - rata WVP edible film antara 0,0158 – 0,0172 g/mm2.jam dan nilai rata – rata Aw antara 0,755 – 0,767. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan keratin yang optimum yaitu sebesar 1,5% untuk memberikan hasil terbaik terhadap kualitas fisikokimia edible film. Disarankan untuk mengaplikasikan menggunakan penambahan keratin sebanyak 1,5% dalam pembuatan edible film dan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui daya simpan dan kerusakan edible film.